MOJOKERTO ( Memo.co.id ) Bantuan pemerintah Kabupaten Mojokerto yang disalurkan melalui Bantuan Keungan Desa (BKD) Di desa Tanjung Kenongo Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto untuk pembangunan 32 titik infrastruktur diantaranya plengsengan penahan tanah lapang, baru diselesaikan dua bulan yang lalu sudah ambrol sepanjang 6 meter.
Ambrolnya bangunan tersebut disebabkan bangunan tak mampu menahan tanah urukan yang diguyur hujan beberapa hari yang lalu, mengakibatkan plengsengan yang baru diselesaikan 2 bulan yang lalu menjadi ambrol, sedangkan ambrolnya bangunan tersebut dugaan kuat pembangunan plengsengan tidak sesuai dengan bestek yang ditentukan.
Kepala Desa Tanjung kenongo Jamil Rofiq ( 45 ) saat dikonfermasi Memo.co.id mengaku bahwa pihaknya mendapat bantuan dari Pemkab dalam bentuk BKD sejumlah 2 miliard, dialokasikan untuk infrastruktu sebanyak 32 titik, ironisnya dengan anggaran sebesar itu, proyek pembangunan langsung dikerjakan oleh kepala Desa sendiri dengan menggunakan nama CV Tanjung Kenongo,dengan tegas ,” iya mas saya yang mengerjakan dan itu CV saya,”Akunya.
,” ambrolnya plengsengan tetap tanggung jawab CV Tanjung Kenongo yang saya pimpin dan akan segera saya perbaiki, jangan kwatir saya tetap bertanggung jawab kok,” janji Kades.
Sementara aktivis dari LSM Tembak Drs, Kartiwi menyayangkan dengan adanya kejadian ini, bangunan baru 2 bulan kok sudah ambrol, kalau kwalitas bangunan bagus gak bakal ambrol secepat itu, saya menduga bangunan itu syarat dengan rekayasa tidak sesuai dengan ketentuan bestek yang ada,” Urainya.
,” saya berharap tanpa ada laporan resmi dari masyarakan, pihak penegak hukum cepat tanggap untuk memanggil para pengguna anggaran yang tengah mempermainkan uang Negara ini,”ucapnya ( wo )