NGANJUK,MEMO.CO.ID –
Nuansa percaturan politik antar bakal calon (balon,red) jelang bursa pilkada di Kabupaten Nganjuk yang digelar pada juni 2018 mendatang terasa sudah menggeliat.
Itu bisa dilihat dari semakin maraknya pemasangan poster dari para balon yang terpampang di beberapa titik lokasi strategis. Tidak hanya diarea perkotaan saja, namun didaerah pinggiran juga sudah dibanjiri poster.
Lebih lebih pada momentum bulan suci ramadhan seperti kali ini banyak dimanfaatkan oleh para balon dengan membuat baliho berukuran besar berisi tulisan ucapan selamat menjalankan ibadah puasa.
Pergerakan politik tidak hanya datang dari para balon saja. Tapi dari beberapa partai pengusung juga mulai melakukan agenda penjaringan bakal calon.
Seperti yang dilakukan DPC – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) Cabang Nganjuk telah membuka pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati periode 2018 – 2023.
Sesuai jadwal, pengambilan formulir pendaftaran dibuka pada tanggal 1 Juni dan ditutup pada tanggal 14 Juni.
” Secara resmi DPC – PDIP telah membentuk panitia pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati. Sesuai hasil musyawarah panitia, pendaftaran dibuka tanggal 1 juni dan ditutup tanggal 14 juni,” papar Sunaryo selaku ketua panitia.
Sementara untuk jadwal pengembalian formulir pendaftaran masih dikatakan Sunaryo dibuka pada tanggal 15 juni sampai tanggal 30 juni. Atau panitia memberi tenggang waktu selama dua minggu.
Sekedar diketahui untuk partai golkar sendiri sampai saat ini masih sibuk mempersiapkan agenda Musdalub untuk memilih calon ketua definitif. Dari informasi yang dihimpun sudah muncul nama nama bakal calon ketua yang siap bertarung dalam Musdalub yang dalam waktu dekat akan segera dihelat.
Nama nama yang sudah ramai dibicarakan diantaranya berasal dari figur elit partai golkar seperti Firman Adi, Karyo Sulistyono, Sumardi dan Hendro Wasis. Sementara untuk bakal calon yang datang dari eksternal partai atau figur pendatang baru yaitu Sekda Pemkab Jombang yaitu Ita Triwibawati tidak lain adalah istri bupati Nganjuk Taufiqurohman. (adi)
