Bukan hanya nyawa manusia yang menjadi taruhannya, namun bencana ini juga meninggalkan kerugian material yang besar.
Lebih dari 21 ribu rumah mengalami kerusakan, dari ringan hingga berat, menyisakan puing-puing kepahitan bagi banyak keluarga. Fasilitas umum seperti sekolah, tempat ibadah, dan kesehatan juga tak luput dari amukan bencana, dengan 498 fasilitas yang mengalami rusak parah.
2. Lima Provinsi dengan Beban Berat
Data mencatat bahwa Jawa Barat dan Jawa Tengah menjadi provinsi dengan beban bencana tertinggi, mengalami lebih dari 350 kejadian bencana masing-masing.
Aceh, Jawa Timur, dan Kalimantan Selatan juga tercatat dalam daftar rawan bencana dengan angka yang signifikan. Perlu perhatian serius untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi di wilayah-wilayah ini.
3. Rintangan Menuju Pemulihan
Tak hanya dalam mencatat statistik, tetapi bencana ini juga telah menorehkan luka emosional yang mendalam pada masyarakat. Perjuangan untuk pulih dan membangun kembali hidup mereka menjadi tantangan yang berat.
Diperlukan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat luas, untuk membantu mereka bangkit dari keterpurukan dan merajut harapan di tengah kepahitan yang mereka alami.
Dalam menghadapi bencana, keselamatan dan perlindungan nyawa manusia harus menjadi prioritas utama.
Dengan memanfaatkan data dan informasi ini, semoga kita semua dapat lebih bijaksana dalam merancang langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan bencana di masa depan, sehingga kerugian dapat diminimalisir dan dampaknya pada masyarakat bisa diredam seoptimal mungkin.