Example floating
Example floating
EKONOMI

Wow, Prediksi Kuota BBM Subsidi Hanya Bertahan Sampai Desember!

×

Wow, Prediksi Kuota BBM Subsidi Hanya Bertahan Sampai Desember!

Sebarkan artikel ini
Wow, Prediksi Kuota BBM Subsidi Hanya Bertahan Sampai Desember!
Wow, Prediksi Kuota BBM Subsidi Hanya Bertahan Sampai Desember!
Example 468x60

MEMO

Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas memprediksi bahwa kuota bahan bakar minyak (BBM) sebesar 17 kiloliter (KL) yang ditetapkan untuk subsidi hanya akan mencukupi hingga awal Desember 2023. Anggota Komite BPH Migas, Iwan Prasetya Adhi, menyampaikan pentingnya distribusi BBM subsidi yang tepat sasaran untuk menghindari kekurangan ataupun kelebihan kuota.

Dalam upaya menjaga ketersediaan BBM subsidi, BPH Migas akan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan instansi terkait serta menerapkan QR Code untuk lebih mengawasi penyaluran. Namun, tantangan tak berhenti di situ, karena nelayan dan petani masih mencari celah dengan menjual BBM subsidi secara ilegal.

Oleh karena itu, BPH Migas akan membentuk satgas pengawasan dan monitoring BBM yang terdiri dari perwakilan BPH Migas dan pihak terkait, seperti PT Pertamina (Persero). Satgas ini akan secara intensif melakukan patroli di terminal bahan bakar minyak (TBBM) hingga stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) serta memantau daerah-daerah dekat pertambangan untuk memastikan distribusi BBM subsidi berjalan sesuai rencana.

BPH Migas Menerapkan QR Code untuk Waspada Penyaluran Ilegal

Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas telah meramalkan bahwa kuota bahan bakar minyak (BBM) sebesar 17 kiloliter (KL) hanya akan mencukupi hingga awal Desember 2023.

Anggota Komite BPH Migas, Iwan Prasetya Adhi, menyatakan, “Kami berharap kuota 17 juta KL untuk BBM subsidi pada tahun 2023 bisa mencukupi hingga akhir tahun. Namun, berdasarkan realisasi saat ini, diperkirakan kuota BBM bersubsidi hanya akan mencukupi hingga awal Desember 2023,” dalam keterangan tertulis pada Selasa (2/8).

Karena itu, Iwan menegaskan pentingnya distribusi BBM subsidi yang tepat sasaran. Menurutnya, diperlukan upaya maksimal agar kuota yang ditetapkan oleh pemerintah tidak kurang ataupun berlebihan.

Baca Juga  BTN dan LPEI Bersinergi Dorong Ekspor Nasional: Dana Ekspor Jadi Kunci Transformasi Ekonomi

Iwan juga menyebutkan bahwa penyaluran BBM subsidi kepada golongan yang membutuhkan adalah bentuk tanggung jawab pemerintah. Namun, keterbatasan anggaran pemerintah membuat proses penyaluran harus lebih ketat dan terawasi, termasuk dengan menggunakan QR Code.

Upaya Satgas Pengawasan dan Monitoring Menjaga Distribusi BBM Subsidi Tepat Sasaran

Selain itu, BPH Migas akan melakukan klarifikasi terhadap beberapa surat rekomendasi. Iwan mencontohkan bahwa nelayan membutuhkan 20 liter BBM untuk dua hari melaut dan satu hari sisanya. Namun, kenyataannya, nelayan setiap hari mengambil jatah BBM subsidi dan menjualnya ke pengepul. Hal ini perlu diatur dengan lebih baik melalui kerjasama dengan pemerintah daerah dan instansi terkait untuk melakukan perhitungan bersama kebutuhan masing-masing nelayan atau petani.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.