Wakil Ketua DPD PSI Depok, Icuk Pramana Putra, menyoroti kehabisan tokoh atau nama untuk diusung dalam Pilkada 2024 Kota Depok oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Respons ini muncul menyusul penunjukan Sekda Supian Suri sebagai salah satu kandidat calon wali kota yang menurut PDIP lebih menjanjikan daripada putra Joko Widodo, Kaesang Pangarep.
Meski begitu, PSI tetap berharap agar Kaesang maju sebagai calon wali kota dengan Supian Suri sebagai wakilnya. Perdebatan ini menggambarkan perjuangan politik antara kedua partai dalam memenangkan kursi wali kota Depok.
Icuk Pramana Putra: Supian Suri Belum Optimal sebagai Calon Wali Kota
Wakil Ketua DPD PSI Depok, Icuk Pramana Putra, mengatakan bahwa PDIP telah kehabisan tokoh atau nama yang dapat diusung dalam Pilkada 2024 Kota Depok. Hal ini merespons pernyataan dari PDIP Depok yang menyebutkan bahwa Sekda Supian Suri masuk dalam daftar kandidat calon wali kota Depok dan dianggap lebih menjanjikan dibandingkan dengan putra Joko Widodo, Kaesang Pangarep.
“Saat ini, PDIP dengan kader ratusan telah kehabisan nama untuk diusung dalam Pilkada Kota Depok,” ujar Icuk kepada CNNIndonesia.com pada Kamis (3/8) malam.
Icuk berpendapat bahwa Supian Suri sendiri masih belum optimal untuk maju sebagai calon wali kota. Menurutnya, sebagai orang nomor tiga di Depok, Supian Suri masih belum memiliki kontribusi yang signifikan bagi kota tersebut.
“Yang jelas, saat ini kami melihat Supian Suri belum optimal, lebih baik kita majukan orang baru saja,” ungkapnya.
Icuk juga menyatakan bahwa sejak tahun 2004, PDIP selalu gagal menggeser posisi PKS dari kursi wali kota. Meskipun perolehan kursi PDIP di DPRD lebih banyak daripada PKS.
Namun demikian, PSI menyatakan bahwa lebih baik jika Kaesang maju sebagai calon wali kota Depok bersama Supian Suri sebagai wakilnya.
“Salah satu opsi yang baik adalah Kaesang maju dengan Supian Suri sebagai wakilnya, tapi jika Supian Suri bekerja dengan baik, kondisi Depok tidak akan semerah saat ini, mengingat dia sebagai orang nomor tiga di Kota Depok tapi belum banyak berbuat,” kata Icuk.
Perjuangan PDIP dan PSI Menghadapi Pilkada 2024 Kota Depok: Potret Kehabisan Nama dan Asa Kaesang Pangarep
Berdasarkan hasil Pemilu Legislatif tahun 2014, PDIP unggul cukup jauh dari PKS dalam perolehan kursi. Namun, pada Pemilu Legislatif 2019, PKS berhasil mengubah keadaan dengan memiliki lebih banyak kursi DPRD daripada PDIP.
“Tetapi setelah menguasai parlemen Depok selama puluhan tahun, kader PDIP Kota Depok belum mampu menunjukkan kemampuannya untuk mengalahkan dominasi PKS, bahkan saat jumlah kursi PKS masih tertinggal jauh,” tegas Icuk.
Ketua DPC PDIP Depok, Hendrik Tangke Allo, sebelumnya menyatakan bahwa nama Supian masuk dalam daftar kandidat calon wali kota yang berpotensi diusung dalam Pilkada 2024. Hendrik menilai Supian memiliki rekam jejak kinerja yang baik selama menjabat sebagai Sekda dan dianggap sebagai bintang yang menjanjikan untuk membawa perubahan bagi Depok.
“Saya melihat Supian Suri sebagai rising star. Dia menjanjikan untuk membuat perubahan di Kota Depok,” ucap Hendrik pada Rabu (3/8).
Meski begitu, Hendrik menegaskan bahwa status Supian hanya sebatas kandidat yang dipertimbangkan dan keputusan akhir berada di tangan DPP PDIP tingkat pusat.
Hendrik juga enggan berkomentar banyak mengenai peluang Kaesang Pangarep diusung oleh PDIP sebagai calon wali kota. Dia menegaskan bahwa keputusan tersebut berada di tangan DPP PDIP.
Kisah Perjuangan PDIP dan PSI dalam Pilkada 2024 Kota Depok: Antara Kehabisan Nama dan Asa Kaesang Pangarep sebagai Wali Kota
Kisah perjuangan PDIP dan PSI dalam mencari calon wali kota untuk Pilkada 2024 Kota Depok mencerminkan dinamika politik yang kompleks. Dengan kehabisan nama untuk diusung, PDIP berharap Supian Suri mampu menjadi pemimpin yang mampu membawa perubahan bagi kota tersebut.
Di sisi lain, PSI tetap berpegang pada harapan bahwa Kaesang Pangarep bersama Supian Suri dapat membawa masa depan yang lebih baik untuk Depok. Kini, kita tinggal menunggu keputusan akhir dari DPP PDIP yang akan menentukan arah perjuangan politik kedua partai dalam Pilkada Depok mendatang.