Situasi semakin memanas setelah surat pernyataan Kepala Desa Lebakwangi, Nuryaman, beredar di tengah masyarakat. Dalam surat tersebut, Nuryaman berjanji akan menyelesaikan semua permasalahan hingga batas waktu 31 Januari 2025. Bahkan, ia menyatakan siap mengundurkan diri jika janji tersebut tidak ditepati. Namun hingga tenggat waktu yang dijanjikan, permasalahan belum juga terselesaikan, membuat warga semakin marah dan menuntut kejelasan.
Fakta-fakta di Balik Demo Warga Desa Lebakwangi
- Dana Desa Diduga Disalahgunakan
- Warga menuntut transparansi dan penjelasan terkait dugaan penyimpangan anggaran desa tahun 2024.
- BLT Tak Cair Selama 4 Bulan
- Sebanyak 50 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) belum menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) selama September–Desember 2024, meski seharusnya bantuan ini sudah disalurkan tepat waktu.
- Honor Perangkat Desa Belum Dibayar
- Honor untuk RT, RW, BPD, kader Posyandu, Linmas, serta pekerjaan proyek Latasir Jalan Usaha Tani juga belum terealisasi hingga akhir Januari 2025.
- Kepala Desa Akhirnya Mundur
- Setelah didesak warga karena gagal memenuhi janjinya, Nuryaman akhirnya memutuskan untuk mundur dari jabatannya.
Aksi unjuk rasa ini menjadi bukti bahwa warga tidak tinggal diam ketika hak mereka tidak dipenuhi. Dengan mundurnya Nuryaman, masyarakat berharap pemerintah desa dapat lebih transparan dalam mengelola dana desa dan memastikan bahwa bantuan sosial benar-benar diterima oleh mereka yang berhak.
