Dampak adanya telaga itu alhasil semua tumbuhan pertanian semacam jagung, kacang, buncis serta kelapa yang sedia panen seluruh tengelam air telaga yang baru terbentuk itu.
Henrik Lasa berkata, sehabis puluhan tahun beralamat di wilayah itu belum sempat hadapi kejadian semacam ini. ” Peristiwa ini baru pertama kali berlangsung maka kita amat kwatir bakal timbulnya musibah baru sebab ketinggian air selalu meningkat,” tuturnya.
Menurut dia, ketinggian air telaga terus meningkat sebab air yang mengalir dari mata air Tangkolo serta sumber mata air baru di wilayah itu terus menjadi banyak.
” Terdapat belasan pangkal mata air baru yang timbul disekitar telaga ini sehingga ketinggian air selalu meningkat. Kita kwatir dapat berakibat besar serta memunculkan musibah baru ke daerah pemukiman masyarakat di Sikumana bila air telaga ini terus meningkat besar,” tutur Hendrik Lasa. ( ed )
Sedangkan itu Batz Sebaneno( 38), masyarakat setempat yang lain berkata semenjak telaga ini terbentuk pada 2 minggu kemudian beberapa sumber mata air baru timbul dalam rumah masyarakat setempat
” Kita sudah tidak dapat masak dalam dapur, sebab air timbul dalam rumah semenjak telaga ini terbentuk. Apalagi di depan rumah kita pula ada timbul sumber mata air baru,” pungkasnya. ( ed )