Tujuan utama dari cucurak adalah untuk menyambut Ramadan dengan rasa syukur serta sebagai bentuk refleksi diri. Acara ini juga berfungsi untuk mempererat tali silaturahmi dan saling memaafkan antara satu sama lain, menjadikan tradisi ini semakin relevan dengan makna bulan suci tersebut.
Tradisi cucurak yang terus dijaga oleh masyarakat dan sekolah-sekolah di Bogor ini menunjukkan betapa kuat dan relevannya kebudayaan lokal, meskipun banyak pengaruh budaya dari negara lain yang masuk. Cucurak, yang juga dikenal dengan nama botram atau munggahan, memang telah menjadi bagian dari warisan budaya yang terus dilestarikan secara turun-temurun.
Dalam bahasa Sunda dialek Bogor, “cucurak” berarti bersenang-senang. Tradisi ini biasanya dilakukan dengan berkumpul bersama keluarga besar atau teman-teman dekat, menikmati hidangan bersama sebagai simbol kebersamaan dan rasa syukur.