Example floating
Example floating
inspirasiPeristiwa

Tradisi Bakar Batu di Lembah Baliem: Perayaan Iduladha di Jayawijaya, Papua Pegunungan

×

Tradisi Bakar Batu di Lembah Baliem: Perayaan Iduladha di Jayawijaya, Papua Pegunungan

Sebarkan artikel ini
Tradisi Bakar Batu di Lembah Baliem Perayaan Iduladha di Jayawijaya, Papua Pegunungan
Example 468x60

“Adatnya tetap sama, menggunakan daging sapi dan kambing, sayurannya sama, bumbunya sama, tidak ada yang berubah. Hanya babi yang diganti dengan sapi dan kambing,” kata Yoyok, yang juga merupakan tokoh masyarakat Muslim asli Jayawijaya.

Sebagai bentuk toleransi, Yoyok juga mengundang umat non-Muslim yang tinggal di kampung Tulima untuk ikut merayakan kurban bersama.

Mas Dhito Lanjutkan

“Selama ini, kurban cenderung terpusat di wilayah kota. DMI ingin fokus juga pada saudara-saudara Muslim kita di perkampungan, termasuk hari ini di kampung Tulima,” ujar Yoyok, sembari menyebutkan bahwa hewan kurban yang dibakar batu di Tulima kali ini adalah satu ekor sapi dan satu ekor kambing.

Sharif Yelipele, pengurus Masjid Darul Mukhlasin Kampung Tulima, menjelaskan bahwa masjid tersebut menerima tiga ekor sapi dan satu ekor kambing sebagai kurban.

“Kami menyembelih dua ekor sapi dan membagi-baginya. Satu ekor sapi dan kambing disajikan dalam acara Bakar Batu,” kata Yelipele.

Mewakili jemaah di Masjid Darul Mukhlasin kampung Tulima, Sharif Yelipele menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan dalam perayaan Iduladha dan sumbangan hewan kurban.

“Semoga Allah membalas kebaikan para donatur. Terima kasih atas pelaksanaan acara Bakar Batu ini,” ucap Yelipele.

Di antara barisan pegunungan yang indah, dengan hutan pinus, ladang-ladang, dan padang ilalang yang luas, semuanya terasa harmonis. Bakar Batu di Lembah Baliem, pada Hari Raya Kurban.

Tradisi Bakar Batu di Lembah Baliem pada perayaan Iduladha tidak hanya menjadi ajang penghormatan terhadap tradisi leluhur, tetapi juga menjadi simbol toleransi antaragama.

Dengan mengganti menu daging babi dengan daging sapi dan kambing, tradisi ini mampu melibatkan seluruh masyarakat, termasuk yang non-Muslim, dalam perayaan kurban.

Dukungan dari berbagai pihak, termasuk DMI dan PHBI, membantu dalam pemerataan pembagian kurban di masjid-masjid di Jayawijaya.

Bakar Batu di Lembah Baliem merupakan perwujudan dari semangat gotong-royong dan persatuan di tengah keberagaman, serta menjadi contoh bagi masyarakat lain dalam membangun toleransi dan keharmonisan.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.