“Kamboja hanya menyumbangkan 10 ribu ton, sedangkan sekitar 1 juta ton beras impor lainnya berasal dari Vietnam dan Thailand. Tidak ada impor dari China,” tambahnya.
Arief juga mengungkapkan bahwa produksi beras dalam negeri diperkirakan hanya akan mencapai 30 juta ton hingga akhir tahun ini, padahal targetnya adalah 31,5 juta ton. Oleh karena itu, penambahan kuota impor beras diambil sebagai langkah untuk mengatasi kekurangan tersebut dan memastikan stok Bulog tetap aman.
“Targetnya biasanya adalah 31,5 juta ton, namun kita akan terus memantau perkembangannya, terutama karena masih ada bulan November. Namun yang pasti, sebelum semua ini terjadi, kita telah melakukan upaya untuk menjaga agar stok Bulog tetap di atas 1 juta ton,” jelasnya.
Alasan Pemerintah Menaikkan Kuota Impor Beras: Dampak El Nino dan Target Stok Bulog
Dengan demikian, peningkatan kuota impor beras merupakan respons pemerintah terhadap tantangan cuaca dan target stok beras nasional yang harus dipertahankan. Langkah ini penting untuk memastikan pasokan beras yang cukup dan harga yang stabil di pasar domestik.