Jadi, apa yang tampak wajar pada masa itu mungkin akan terlihat aneh dan kuno jika dilihat dari perspektif masa kini.
Selain itu, fenomena serupa juga terjadi saat ini, di mana banyak orang mengikuti tren yang dipromosikan oleh para influencer di media sosial. Namun, jika kita melihat kembali 1-5 tahun setelah tren tersebut muncul, kita mungkin akan menganggapnya ketinggalan zaman dan aneh.
Alasan kedua mengapa remaja di masa lalu terlihat lebih dewasa adalah faktor biologis. Pada tahun 2018, sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari Yale School of Medicine dan University of South Carolina dengan judul “Is 60 the New 50? Examining Changes in Biological Age Over the Past Two Decades” mengungkapkan perbedaan dalam penampilan fisik orang-orang yang hidup antara tahun 1988 hingga 2010.
Orang-orang yang hidup dalam dua dekade terakhir terlihat lebih muda dibandingkan generasi sebelumnya, dan hal ini disebabkan oleh perubahan gaya hidup.
Berbeda dengan masa lalu, saat ini teknologi kesehatan berkembang pesat dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan. Contohnya adalah upaya untuk mengurangi konsumsi rokok karena bahaya merokok, yang secara langsung berdampak pada penampilan fisik yang lebih muda.
Selain itu, teknologi kesehatan seperti produk perawatan kulit yang beragam juga membuat orang berlomba-lomba untuk menjaga penampilan agar tetap awet muda. Upaya-upaya ini, jika berhasil, akan memiliki dampak positif pada penampilan fisik yang terlihat lebih muda.
Mengapa Remaja Masa Lalu Terlihat Lebih Tua: Perspektif Sejarah dan Faktor Biologis
Dalam menggali fenomena mengapa remaja masa lalu terlihat lebih tua, kita memahami bahwa perspektif sejarah dan faktor biologis saling terkait. Bias seleksi memengaruhi pandangan kita terhadap masa lalu, sementara perubahan gaya hidup dan teknologi kesehatan memainkan peran penting dalam penampilan generasi masa kini.
Jadi, saat kita merenungkan perbedaan ini, kita seharusnya menghargai konteks sejarah dan perubahan zaman yang membentuk penampilan kita.