Mengamati foto-foto remaja masa lalu dan masa kini, kita sering kali bertanya-tanya mengapa remaja di zaman dulu terlihat lebih dewasa daripada generasi masa kini. Apakah ini hanya masalah bias seleksi ataukah ada faktor biologis yang berperan? Dalam artikel ini, kami akan menggali lebih dalam untuk memahami fenomena ini dan menyajikan kesimpulan yang menarik.
Kenapa Penampilan Remaja Zaman Dulu ‘Terlalu Dewasa’ untuk Masa Kini?
Ketika kita menonton film atau melihat foto serta video dari 20 atau 30 tahun yang lalu, kita akan melihat bahwa masa lalu sangatlah berbeda dibandingkan dengan zaman sekarang. Terdapat perbedaan yang mencolok dalam penampilan remaja di masa dulu jika dibandingkan dengan remaja sekarang, terutama dalam hal penampilan fisik mereka.
Sebagai contoh, mari kita lihat foto-foto anak SMP dari masa lalu yang dapat kita temukan dengan melakukan pencarian di Google dengan kata kunci “Anak SMP zaman dulu.” Di sana, kita akan menemukan gambar sekelompok anak-anak berpakaian seragam putih-biru khas anak SMP berusia 12-15 tahun. Mereka terlihat dengan wajah yang terhiasi kumis, rambut yang agak gondrong, tubuh yang cukup besar, dan mengenakan celana biru ketat.
Pertanyaannya adalah, mengapa remaja di masa lalu terlihat lebih dewasa daripada remaja seumur mereka di masa sekarang?
Ada dua alasan utama untuk hal ini. Pertama, adalah karena bias seleksi. Jika kita membandingkan anak SMP zaman dulu dengan anak SMP sekarang, kita akan melihat perbedaan yang signifikan dalam hal penampilan. Anak SMP zaman sekarang biasanya tidak memiliki kumis dan jenggot, rambut mereka tidak boleh gondrong, dan mereka sering memiliki kulit yang bersinar berkat perawatan kulit yang canggih, gaya rambut yang modis, dan pakaian yang sesuai dengan tren terkini.
Namun, kita seharusnya tidak memandang masa lalu dengan sudut pandang masa kini. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Michael Stevens dari Vsauce, dikenal sebagai bias seleksi. Gaya rambut dan penampilan anak SMP di tahun 1970-an, dengan rambut yang gondrong dan kumis tebal, adalah hal yang biasa pada masanya.
Ketika kita menonton film atau melihat foto serta video dari 20 atau 30 tahun yang lalu, kita akan melihat bahwa masa lalu sangatlah berbeda dibandingkan dengan zaman sekarang. Terdapat perbedaan yang mencolok dalam penampilan remaja di masa dulu jika dibandingkan dengan remaja sekarang, terutama dalam hal penampilan fisik mereka.
Sebagai contoh, mari kita lihat foto-foto anak SMP dari masa lalu yang dapat kita temukan dengan melakukan pencarian di Google dengan kata kunci “Anak SMP zaman dulu.” Di sana, kita akan menemukan gambar sekelompok anak-anak berpakaian seragam putih-biru khas anak SMP berusia 12-15 tahun. Mereka terlihat dengan wajah yang terhiasi kumis, rambut yang agak gondrong, tubuh yang cukup besar, dan mengenakan celana biru ketat.
Pertanyaannya adalah, mengapa remaja di masa lalu terlihat lebih dewasa daripada remaja seumur mereka di masa sekarang?
Ada dua alasan utama untuk hal ini. Pertama, adalah karena bias seleksi. Jika kita membandingkan anak SMP zaman dulu dengan anak SMP sekarang, kita akan melihat perbedaan yang signifikan dalam hal penampilan. Anak SMP zaman sekarang biasanya tidak memiliki kumis dan jenggot, rambut mereka tidak boleh gondrong, dan mereka sering memiliki kulit yang bersinar berkat perawatan kulit yang canggih, gaya rambut yang modis, dan pakaian yang sesuai dengan tren terkini.
Namun, kita seharusnya tidak memandang masa lalu dengan sudut pandang masa kini. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Michael Stevens dari Vsauce, dikenal sebagai bias seleksi. Gaya rambut dan penampilan anak SMP di tahun 1970-an, dengan rambut yang gondrong dan kumis tebal, adalah hal yang biasa pada masanya.
Perspektif Sejarah dan Faktor Biologis dalam Perbedaan Penampilan Generasi
Ini mungkin disebabkan oleh pengaruh tren dan gaya hidup yang berlaku pada masa itu, seperti mengikuti gaya rambut Elvis Presley atau berpakaian seperti Rhoma Irama, yang keduanya menjadi tren pada tahun 1970 hingga 1980-an.
Jadi, apa yang tampak wajar pada masa itu mungkin akan terlihat aneh dan kuno jika dilihat dari perspektif masa kini.
Selain itu, fenomena serupa juga terjadi saat ini, di mana banyak orang mengikuti tren yang dipromosikan oleh para influencer di media sosial. Namun, jika kita melihat kembali 1-5 tahun setelah tren tersebut muncul, kita mungkin akan menganggapnya ketinggalan zaman dan aneh.
Alasan kedua mengapa remaja di masa lalu terlihat lebih dewasa adalah faktor biologis. Pada tahun 2018, sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari Yale School of Medicine dan University of South Carolina dengan judul “Is 60 the New 50? Examining Changes in Biological Age Over the Past Two Decades” mengungkapkan perbedaan dalam penampilan fisik orang-orang yang hidup antara tahun 1988 hingga 2010.
Orang-orang yang hidup dalam dua dekade terakhir terlihat lebih muda dibandingkan generasi sebelumnya, dan hal ini disebabkan oleh perubahan gaya hidup.
Berbeda dengan masa lalu, saat ini teknologi kesehatan berkembang pesat dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan. Contohnya adalah upaya untuk mengurangi konsumsi rokok karena bahaya merokok, yang secara langsung berdampak pada penampilan fisik yang lebih muda.
Selain itu, teknologi kesehatan seperti produk perawatan kulit yang beragam juga membuat orang berlomba-lomba untuk menjaga penampilan agar tetap awet muda. Upaya-upaya ini, jika berhasil, akan memiliki dampak positif pada penampilan fisik yang terlihat lebih muda.
Mengapa Remaja Masa Lalu Terlihat Lebih Tua: Perspektif Sejarah dan Faktor Biologis
Dalam menggali fenomena mengapa remaja masa lalu terlihat lebih tua, kita memahami bahwa perspektif sejarah dan faktor biologis saling terkait. Bias seleksi memengaruhi pandangan kita terhadap masa lalu, sementara perubahan gaya hidup dan teknologi kesehatan memainkan peran penting dalam penampilan generasi masa kini.
Jadi, saat kita merenungkan perbedaan ini, kita seharusnya menghargai konteks sejarah dan perubahan zaman yang membentuk penampilan kita.