Bisnis minuman soda ini semakin berkembang pesat. Namun, pada tahun 1929, terjadi perubahan besar dalam produksinya.
“Di tahun tersebut, kokain di dalam Coca Cola dihilangkan setelah 63 tahun eksistensinya,” seperti yang dikatakan oleh Ernest Small.
Setelah penghilangan kokain, penjualan Coca Cola malah semakin meningkat. Dalam beberapa puluh tahun, Coca Cola menyebar ke luar Amerika Serikat.
Pada tahun 1927, Coca Cola pertama kali masuk ke Indonesia sebagai minuman impor. Di Indonesia, yang saat itu masih bernama Hindia Belanda, didirikan NV De Water Nederlands Indische Mineral Water Fabrieck (Pabrik Air Mineral Hindia Belanda) di Batavia yang memproduksi Coca Cola pada tahun 1932.
Pabrik ini terus berproduksi hingga tahun 1942, namun kemudian berhenti selama masa penjajahan Jepang. Setelah tahun 1945, pabrik ini kembali beroperasi. Produksi Coca Cola di Indonesia terus berkembang hingga saat ini. Coca Cola juga menjadi pesaing utama Pepsi Cola.
Meskipun pernah ada persaingan di Indonesia, dalam beberapa tahun terakhir, Pepsi memutuskan untuk keluar dari pasar Indonesia.
Sejarah Coca Cola: Dari Kokain ke Kesuksesan Global
Pada tahun 1929, Coca Cola menghilangkan kokain dari resepnya setelah 63 tahun mengandung zat tersebut. Ironisnya, langkah ini justru membuat penjualan Coca Cola semakin meroket. Minuman ini menyebar ke seluruh dunia dalam beberapa puluh tahun berikutnya, termasuk ke Indonesia pada tahun 1927.
Di negeri ini, Coca Cola tumbuh menjadi pesaing berat Pepsi Cola, meskipun akhirnya Pepsi memutuskan untuk meninggalkan pasar Indonesia. Sejarah Coca Cola adalah bukti bahwa perjalanan minuman soda yang kita cintai bisa menjadi cerita yang penuh dengan perubahan dan kesuksesan yang tak terbantahkan.