Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ahmad Fahrurozi, dengan tegas menegaskan bahwa Anwar Iskandar akan mempertahankan perannya sebagai Wakil Rais Aam PBNU, meskipun telah diangkat sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Dukungan yang kuat datang dari berbagai pihak, termasuk dari Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf. Langkah-langkah ini memiliki dampak besar dalam dinamika organisasi keagamaan di Indonesia.
Ketua PBNU Ahmad Fahrurozi Mantapkan Anwar Iskandar Sebagai Wakil Rais Aam PBNU
Ahmad Fahrurozi, yang merupakan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), dengan tegas memastikan bahwa Anwar Iskandar akan tetap memegang posisi sebagai Wakil Rais Aam PBNU, meskipun saat ini telah resmi diangkat menjadi Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Kami dengan pasti memutuskan untuk mempertahankan Anwar Iskandar sebagai Wakil Rais Aam. Tidak ada kendala yang muncul dalam hal ini,” demikian ungkap Gus Fahrurozi, seorang tokoh yang kerap disapa dengan panggilan akrab “Gus Fahrur”. Hal ini disampaikan olehnya pada hari Rabu (16/8).
Lebih lanjut, Gus Fahrur menjelaskan bahwa PBNU telah mengusulkan Anwar Iskandar untuk menduduki posisi Ketua Umum MUI. Oleh karena itu, ia merasa senang dan gembira dengan penetapan Anwar dalam rapat pleno MUI.
“Dengan tulus kami menyambut baik pengumuman resmi mengenai penunjukan Kiai Anwar sebagai Ketua Umum MUI,” tambahnya.
Keputusan ini diambil dalam Rapat Pleno MUI yang diadakan di Hotel Bidakara Jakarta pada hari Selasa (15/8). Rapat tersebut telah mengesahkan Anwar Iskandar sebagai Ketua Umum MUI. Sebelumnya, posisi Ketua Umum MUI sempat kosong setelah Miftachul Akhyar mengundurkan diri dari jabatannya pada tahun 2022 lalu.
Dukungan Gus Yahya: Anwar Iskandar, Kiai Senior Berpengaruh dalam NU dan MUI
Anwar Iskandar dikenal sebagai seorang kiai senior dari Nahdlatul Ulama. Lahir pada tanggal 24 April 1950 di Banyuwangi, ia saat ini masih menjabat sebagai Wakil Rais Aam PBNU dalam periode 2022-2027.
Sebelum menjabat sebagai Ketua Umum MUI, Anwar juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) MUI dalam periode 2020-2025.
Dukungan yang kuat terhadap Anwar Iskandar sebagai Ketua Umum MUI juga datang dari Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf. Tokoh yang akrab dipanggil dengan sebutan Gus Yahya ini menilai Anwar Iskandar sebagai seorang kiai senior di lingkungan Nahdlatul Ulama.
“Tidak diragukan lagi bahwa beliau adalah seorang Wakil Rais Aam dan juga merupakan salah satu kiai senior di kalangan Nahdlatul Ulama. Kepiawaian dan keahliannya dalam bidang keilmuan dan kemasyarakatan sangatlah kredibel. Oleh karena itu, kami memberikan dukungan penuh terhadapnya,” ungkap Gus Yahya di Gedung PBNU, Jakarta, pada hari Rabu (2/8).
Anwar Iskandar Tetap Wakil Rais Aam PBNU Meski Jadi Ketua Umum MUI
Dalam rangka mengamankan kedudukan Anwar Iskandar sebagai Wakil Rais Aam PBNU meski telah diangkat sebagai Ketua Umum MUI, PBNU telah mengambil langkah pasti. Keputusan ini dibuktikan oleh tegasnya pernyataan Ahmad Fahrurozi atau yang akrab disapa Gus Fahrur, yang menegaskan bahwa Anwar akan tetap memegang posisi penting dalam struktur PBNU.
Langkah ini tentu memiliki implikasi yang luas, mengingat peran Anwar Iskandar sebagai seorang kiai senior dan tokoh ulama yang dihormati. Dukungan dari Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, sebagai Ketua Umum PBNU, semakin mengukuhkan posisi Anwar Iskandar dalam perjalanan organisasi keagamaan di Indonesia.
Dengan kepakaran dan pengalaman dalam bidang keilmuan dan kemasyarakatan, Anwar Iskandar diharapkan mampu memberikan kontribusi yang berarti dalam memajukan NU dan MUI, serta dalam merumuskan pandangan-pandangan yang relevan terhadap isu-isu keagamaan dan sosial di masa mendatang.
Kesatuan dan sinergi antara dua organisasi ini diharapkan dapat semakin mengokohkan peran Islam moderat dan toleran dalam membentuk tatanan masyarakat yang harmonis dan bermartabat.