Dalam menghadapi momen Natal dan Tahun Baru 2023/2024, PLN (Persero) dengan tegas menegaskan komitmennya untuk memastikan kelancaran pasokan listrik. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menggarisbawahi lima langkah kunci yang diambil guna menjaga keandalan listrik, memastikan komunikasi intensif dengan pemerintah, serta memastikan keselamatan dan kesiapan peralatan dalam momen penting ini.
Langkah Tegas PLN untuk Pastikan Kelancaran Listrik pada Perayaan Nataru
PT PLN (Persero) telah mengumumkan komitmen untuk memastikan kelancaran pasokan listrik selama perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru 2023/2024) tanpa adanya gangguan.
Menurut Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mereka akan memastikan kelancaran pasokan listrik dengan menjaga pos siaga selama 24 jam di semua divisi perusahaan selama perayaan Nataru 2023/2024.
Darmawan menggarisbawahi lima poin penting yang harus diperhatikan oleh karyawan PLN agar kelancaran pasokan listrik selama perayaan Nataru 2023/2024 tetap terjaga.
“Pertama, setiap divisi operasional harus siaga selama 24 jam, baik itu divisi pembangkitan, transmisi, maupun distribusi,” ujar Darmawan saat memberikan arahan pada Apel Pagi Persiapan PLN Nataru 2023/2024 di Kantor Pusat PLN Jakarta Selatan pada hari Rabu (20/12/2023).
Selanjutnya, Darmawan memastikan bahwa tim koordinasi melakukan komunikasi intensif dengan pemerintah dan lembaga terkait untuk menghindari proyek-proyek yang dapat mempengaruhi kelancaran pasokan listrik selama perayaan Nataru 2023/2024.
“Jika ada proyek seperti pelebaran jalan yang ternyata dapat memengaruhi kelancaran pasokan listrik, mari kita koordinasikan sehingga keandalan pasokan listrik selama perayaan Nataru 2023/2024 dapat terjamin,” tambahnya.
Komitmen Direktur Utama PLN: Keandalan Listrik di Momen Natal
Darmawan juga menegaskan bahwa tidak akan ada tindakan atau proyek yang dapat mengganggu kelancaran sistem kelistrikan, seperti proyek pelebaran jalan yang berisiko bagi operasional kelistrikan selama perayaan Nataru 2023/2024.
“Namun, jika terpaksa harus ada tindakan, laporkan kepada tim untuk dievaluasi lebih lanjut, sehingga jika ada tindakan tersebut di gardu induk, semua tim dari berbagai lini, dari hulu sampai hilir, dari distribusi harus paham bahwa ada tindakan yang akan dilakukan,” tegasnya.