Menurut Putu, Kemenperin mendukung perusahaan ini dalam pengembangan produk lainnya, seperti tepung glukomanan yang saat ini sedang diuji untuk mendapatkan ukuran partikel yang lebih halus (120-150 mesh) dan kadar glukomanan sebesar 90%, dibandingkan dengan kadar manan saat ini yang hanya 70%.
Kemenperin memberikan dukungan dengan memfasilitasi kerja sama penelitian bersama IPB. “Ditjen Industri Agro Kemenperin dan IPB University terus melakukan penelitian dan pengujian lanjutan hingga mendapatkan hasil yang optimal,” ungkapnya.
Kemenperin juga mendorong peningkatan penggunaan glukomanan dalam negeri melalui penyelenggaraan Business Matching antara industri tepung glukomanan dan industri pengguna dalam negeri. Salah satu aspek penting dalam kegiatan ini adalah penyamaan spesifikasi tepung glukomanan yang dibutuhkan oleh industri pengguna dalam negeri dengan produk hasil industri.
“Kemenperin juga mendukung kerja sama antara industri pengolahan porang dengan perusahaan kosmetik untuk produksi masker wajah, serta dengan industri potensial lainnya untuk perluasan jaringan pasar,” tambah Dirjen Industri Agro.
Melangkah Maju: Dukungan Kemenperin untuk Hilirisasi Produk Spirulina dan Porang Membawa Inovasi dan Ekspansi Pasar
Dalam mengejar visi hilirisasi, Kemenperin memberikan dukungan strategis bagi perusahaan seperti PT Alga Bioteknologi dan CV Tri Mitra Agro Semarang. Dengan kolaborasi bersama lembaga pendidikan dan upaya penguatan jaringan pasar, mereka mampu menghasilkan produk berbahan baku spirulina dan porang yang inovatif.
Selain itu, upaya pengembangan produk seperti tepung glukomanan menjadi langkah cerdas untuk meningkatkan daya saing di pasar global. Melalui kerja sama dan penelitian, Kemenperin memastikan bahwa industri ini terus berkembang dengan standar kualitas yang tinggi.