“Revitalisasi ini diharapkan selesai pada akhir April ini, sehingga produksi tambahan dapat dimulai mulai bulan Mei,” kata Taufik.
Langkah Strategis Menuju Kemandirian Energi
Pencapaian kedua adalah pembangunan unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) untuk meningkatkan profitabilitas kilang dengan mengubah residu menjadi produk bernilai tinggi. Proyek ini diharapkan juga dapat beroperasi pada tahun ini.
“Dengan adanya proses pengolahan yang lebih baik, baik untuk bahan bakar bensin maupun solar, serta produksi LPG dan polipropilen, itulah pencapaian kedua yang kami harapkan,” tambahnya.
Perlu dicatat bahwa proyek RDMP Balikpapan merupakan ekspansi dari kilang minyak Balikpapan yang sudah beroperasi saat ini.
Jika RDMP Balikpapan selesai, kilang ini akan menjadi yang terbesar di Indonesia. Kapasitasnya akan melebihi Kilang Cilacap, yang saat ini merupakan kilang terbesar dengan kapasitas 345 ribu barel minyak per hari (bph).
Kilang Balikpapan diharapkan dapat mengolah 360 ribu barel minyak per hari, meningkat dari kapasitas saat ini sebesar 260 ribu bph.
Dari kapasitas pengolahan minyak mentah tersebut, kilang ini akan menghasilkan 319 ribu barel Bahan Bakar Minyak (BBM) per hari, serta produk Liquefied Petroleum Gas (LPG) dan bahan baku petrokimia seperti propilen yang digunakan dalam pembuatan plastik.