“Diperlukan usaha yang besar, oleh karena itu, perlu perbaikan total dalam pengumpulan data dan program-program yang terintegrasi dengan pemberdayaan ekonomi yang massif,” paparnya.
Lebih lanjut, menurutnya, target tersebut akan semakin sulit dicapai karena adanya perubahan dalam biaya kebutuhan hidup sehari-hari yang ditetapkan oleh Bank Dunia. Sebagaimana diketahui, Bank Dunia telah mengubah garis kemiskinan ekstrem dari US$ 1,90 menjadi US$ 2,15 per kapita per hari.
Dengan penggunaan angka US$ 2,15, pemerintah hanya akan mampu menurunkan angka kemiskinan ekstrem menjadi 2,5%.
Dengan demikian, jika pemerintah menggunakan indikator US$ 1,9 per kapita per hari, penurunan tingkat kemiskinan ekstrem hanya dapat dicapai di level 1,2%. Namun, Suharso tetap memastikan bahwa pemerintah akan terus berupaya untuk mencapai target tersebut.
Tantangan Mencapai Target Kemiskinan Ekstrem: Analisis dan Proyeksi untuk Tahun 2024