Memo.co.id
Menurut Arief Poyuono, teman-temannya merasakan adanya pandangan negatif terhadap UGM. “Katanya malu,” ujar Arief Poyuono, menirukan respons yang ia dengar. Kondisi ini, lanjutnya, secara tidak langsung menurunkan citra UGM sebagai kampus top.
“Katanya universitas abal-abal, mirip universitas yang di ruko-ruko,” imbuh Arief Poyuono, menggambarkan persepsi miring yang mulai berkembang. Lebih jauh, ia juga menyebutkan adanya kekhawatiran dari calon mahasiswa bahwa mereka akan mendapatkan pendidikan yang salah.
“Katanya nanti diajari menjadi penipu ulung negara,” ucap Arief Poyuono, merefleksikan kecemasan akan kualitas dan integritas pendidikan.