“Rumah sakit penuh, pasien membludak hingga lorong dan tempat parkir. Tabung oksigen habis, maut menjemput korban yang bertumbangan. Setiap hari ada kabar duka,” tuturnya.
Menurutnya, pada 2021 lalu kehidupan sempat kembali terhenti, dan ekonomi menurun. APBN juga kembali terguncang dan pendapatan negara tergerus. Anggaran belanja negara melambung untuk membangun rumah sakit darurat, membayar perawatan ribuan pasien Covid, memberi insentif tenaga kesehatan.
Namun, kata Sri Mulyani, APBN hadir meringankan beban rakyat melalui bantuan sosial (bansos) untuk rakyat dan pedagang kaki, hingga buruh dengan upah paling kecil. “APBN membayar akses internet bagi pelajar dan guru, memberi diskon listrik,” ucapnya.