Slamet Andono, salah satu dari tujuh relawan Ganjar-Mahfud yang menjadi korban penganiayaan oleh anggota TNI di Boyolali beberapa waktu lalu, mengungkapkan bahwa dia telah memberikan maaf kepada para pelaku kejadian tersebut.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Slamet ketika menerima kunjungan dari Komandan Yonif 408/Subrastha, Letkol Inf. Slamet Hardiyanto, dan Dandim 0724/Boyolali, Letkol Inf. Wiweko Wulang Widodo, di rumahnya di Desa Genting, Kecamatan Cepogo, Boyolali, pada Jumat (19/1).
“Secara pribadi, saya sudah memberikan maaf,” ujar Slamet.
Slamet menjelaskan bahwa saat ini dia masih dalam tahap pemulihan, terutama mengenai luka gigi yang belum ditambal.
“Alhamdulillah, saya sudah sembuh. Namun, saya belum dapat bekerja karena masih menunggu pemulihan, terutama pada gigi yang belum dipasang,” terangnya.
Komandan Yonif 408/Subrastha Boyolali, Letkol Inf Slamet Hardiyanto, menyatakan bahwa kunjungan tersebut dilakukan untuk melihat kondisi Slamet Andono setelah pulang dari rumah sakit dan sekaligus menjalin silaturahmi.
Slamet Andono Memafkan Pelaku Penganiayaan, Proses Hukum Tetap Berlanjut
“Ini merupakan aspek kemanusiaan. Kami datang untuk melihat kondisi Mas Slamet Andono dan memberikan bantuan agar dia bisa kembali beraktivitas dengan cepat, sekaligus menjalin silaturahmi,” kata Slamet Hardiyanto.