Investigasi independen yang dilakukan oleh Newsweek dan peneliti lainnya mengungkapkan bahwa penghapusan nama Israel dari peta online oleh perusahaan teknologi Cina terjadi bahkan sebelum konflik terbaru dimulai pada bulan Oktober.
Dalam pernyataan resmi, Baidu membantah melakukan tindakan tersebut secara sengaja, dengan alasan bahwa ruang terbatas dalam peta mereka menjadi penyebabnya. Pemerintah Cina juga membantah klaim ini dan menekankan bahwa hubungan diplomatik normal dengan Israel tetap terjaga.
China sendiri telah lama mendukung solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina dan mengadvokasi berdirinya negara Palestina yang merdeka. Meskipun tidak mengutuk Hamas, Beijing mengecam serangan terhadap warga sipil.
Hal ini menjadi pembahasan hangat, menimbulkan pertanyaan apakah ini hanya mitos atau fakta terkait penghilangan Israel dari peta online Cina.