Awalnya, semua berjalan lancar. Namun, bisnis di Indonesia tidaklah mudah bagi Bre-X. Presiden Soeharto mengharuskan perusahaan asing berbagi saham dengan pemerintah. Dalam kasus Busang, Soeharto menunjuk PT Freeport-McMoran sebagai mitra. Dari sinilah mulai terungkap bahwa tanah Busang mungkin tidak mengandung emas.
Kebenaran yang Mengejutkan
Sebagai perusahaan besar, Freeport menjalankan verifikasi lapangan yang ketat. Mereka mengambil sampel tanah untuk diuji di laboratorium. Pada 19 Maret 1997, hari yang sama saat Freeport melakukan verifikasi, tersiar kabar bahwa Direktur Eksplorasi Bre-X, Michael de Guzman, menghilang. Dikabarkan, Guzman tewas bunuh diri dengan melompat dari helikopter.
Tim SAR menemukan mayat yang diyakini sebagai Guzman dan membawanya ke Filipina untuk dimakamkan. Namun, Bondan Winarno meragukan identitas mayat tersebut. Setelah melakukan penyelidikan hingga Kanada, Bondan yakin bahwa mayat itu bukan Guzman.
Penipuan Terungkap
Sementara itu, Freeport merilis hasil verifikasi mereka: tanah Busang tidak mengandung emas. Peneliti independen lainnya juga melaporkan hal serupa. Tidak ada emas di Busang dari tahun 1995 hingga 1997.
Kabar ini mengejutkan Indonesia karena telah menipu banyak pihak, termasuk Presiden Soeharto. Saham Bre-X langsung anjlok, dan para investor marah besar. Mereka bahkan menyandera bos Bre-X, David Walsh, untuk meminta uang mereka kembali.
Kasus ini membutuhkan waktu lama untuk mereda dan masih menyisakan banyak tanda tanya, terutama mengenai hilangnya Guzman. Menurut laporan BBC International, setelah kejadian itu, Guzman tidak pernah terlihat lagi. Keluarganya juga tidak mengetahui keberadaannya hingga sekarang, meskipun mereka yakin dia masih hidup dan bersembunyi di Amerika Selatan.
Pelajaran dari Skandal Busang: Kejujuran dan Verifikasi dalam Investasi Tambang
Skandal penemuan emas di Busang oleh Bre-X memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya kejujuran dan verifikasi dalam dunia investasi. Kehebohan awal tentang gunung emas tersebut memicu lonjakan saham dan minat besar dari berbagai kalangan, termasuk para pengusaha dan petinggi negara di Indonesia. Namun, verifikasi lapangan yang dilakukan oleh Freeport mengungkapkan bahwa tanah Busang tidak mengandung emas, yang akhirnya meruntuhkan harapan banyak pihak.