Example floating
Example floating
UMKM

Separuh Jumlah UKM di Indonesia Bangkrut, Airlangga: Harus Kreatif

×

Separuh Jumlah UKM di Indonesia Bangkrut, Airlangga: Harus Kreatif

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Jakarta, Memo |
Hampir separuh jumlah UKM di Indonesia mengalami bangkrut dan tidak beriperasi atau tutup sementara. Jumlahnya mencapai 48,6 %. Menko Perekonomian Airlangga Hartato menyebut bahwa pelaku UKM harus kreatif dan inovatif.

UKM Indonesia, sejatinya adalah soko guru dan ujung tombah perekonomian bangsa. POndasi ekonomi yang kuat didukung pelaku UKM yang kuat juga. Karena itulah, pemerintah tyerus berupaya untuk mengupayakan agar pelaku UKM Indonesia tetap kreatif dan inovatiof mencari terobosan.

Mas Dhito Lanjutkan

Mayoritas UMKM di Indonesia terkena dampak yang signifikan selama pandemi Covid-19. Berdasarkan hasil survei ADB (2020) berjudul “Impact of Covid-19 on MSMEs”, terdapat sekitar 48,6% UMKM yang tutup sementara.

Sekitar 30,5% permintaan domestik UMKM turun, 14,1% melakukan pembatalan kontrak dengan UMKM, dan 13,1% UMKM mengalami hambatan pengiriman. Berdasarkan Analisa Hasil Survei Dampak Covid-19 terhadap Pelaku Usaha oleh BPS (2020), sebagian besar UMKM atau sebanyak 69,02% membutuhkan suntikan bantuan modal usaha.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan UMKM sejatinya adalah salah satu ujung tombak untuk mendukung perekonomian Indonesia. Untuk memenangkan persaingan di masa pandemi, pelaku UMKM perlu berinovasi dalam memproduksi barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan pasar.

Selain itu, para pelaku usaha pada umumnya, dan UMKM pada khususnya, juga dapat mengembangkan berbagai gagasan baru di bidang kewirausahaan sosial untuk turut berkontribusi dalam memecahkan berbagai persoalan sosial ekonomi masyarakat akibat dampak pandemi. Untuk itu, di akhir 2020, Pemerintah melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) telah menyerap anggaran untuk Dukungan UMKM sebesar Rp112,44 triliun atau 96,7% dari pagu Rp123,47 triliun. Kemudian di tahun ini, pagu anggaran tersebut dinaikkan menjadi Rp184,83 triliun karena digabungkan dengan anggaran untuk korporasi juga.

Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) pada tahun 2020 mengalami surplus sebesar US$21,74 miliar dan menjadi yang tertinggi sejak 2012. Namun sesuai data, kontribusi UMKM terhadap ekspor hanya sebesar 14,37%, lebih rendah dibandingkan negara lainnya di Asia, seperti Singapura (41%), Malaysia (18%), Thailand (29%), Jepang (25%), dan Tiongkok (60%).

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.