Surabaya, Memo
Telah 10 bulan ini Indonesia hadapi pandemi Covid- 19. Tidak hanya berakibat pada kesehatan, berakibat juga terhadap perekonomian. Salah satu sektor yang terkena dampak adalah Usaha Mikro Kecil Menengah / UMKM.
Lumpuhnya perekonomian ini bukan cuma dialami oleh UMKM yang terletak di kota saja. Akan tetapi juga dirasakan di pedesaan, apalagi sampai ke pelosok terpencil.
Menurut keterangan pakar ekonomi, Rima Artha Pratama, 50 % UMKM di negara ini masih rentan terhadap keterpurukan. Rima berkata, terdapat 3 zona UMKM yang mengalami rentan, diantaranya ; ialah zona pertanian, pedagang eceran, serta makanan dan minuman .
“ Perihal itu dapat dilihat dari segi tekanan serta akibat penawaran. Berbeda di tahun 1998 yang dikala lagi krisis ekonomi lebih kokoh dibanding dikala ini yang cenderung hadapi akibat negatif,” ucap Rima dalam webinar yang diselenggarakan oleh UNDP, kemarin.
Rima pula menarangkan, dari survei tersebut, dari sisi penawaran, 74 persen UMKM melaporkan hadapi kesusahan buat memperoleh bahan baku buat penciptaan. Sebaliknya disisi permintaan, 90 persen demand produk UMKMmenurun. Bukan itu saja, dia berkata, pelakon UMKM pula kesusahan buat memastikan harga dari bahan baku.
“ PSBB tahun kemudian pula terus menjadi menyulitkan UMKM mempromosikan dagangannya. Yang sebelumnya dijual offline jadi turut online ataupun e- commerce,” jelasnya.