Jakarta, Memo.co.id
Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono berbicara soal dinasti politik. Seorang jendral dan anak presiden sekalipun, memiliki hak yang sama untuk ikut Pilkada. Rakyat sendiri yang memilih. Tentu saja, resikonya besar. Rakyat yang berdaulat, warga Kota Jakarta yang bisa menentukan pemimpinnya.
Agus Yudoyono – calon Gubernur DKI yang berpasangan Sylviana, mengatakan itu usai menghadiri silaturrohim dengan kalangan ulama di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu malam. Menurutnya, politik dinasti itu tidak bisa diwariskn. Semua harus melalui proses dari bawah.
Menurutnya, jika dibilang dinasti politik, pertama-tama kita harus mengerti dulu makna dinasti. Dinasti itu kerajaan yang diberikan turun temurun tanpa meminta persetujuan khalayak dan dengan sendirinya mendapat kekuasaan.
“Ini tidak, saya mengikuti proses. Saya justru karena menghargai proses itu saya meninggalkan TNI dan segala kariernya,” ucapnya.
Agus menegaskan setiap Warga Negara Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam politik. Mantan Danyon 203/Arya Kemuning itu pun mempertanyakan apakah karena ia seorang anak mantan presiden maka tidak berhak memilih profesi baru di bidang politik dengan ikut maju di Pilgub DKI.
“Kenapa harus disalahkan ketika seorang warga negara yang juga ingin memiliki hak dan kewajiban yang sama,” kata Agus. ( nu)