MEMO,Malang: Pujon, Malang – Kabar baik datang dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur (Disnak Jatim) yang telah meluncurkan program vaksinasi massal untuk mengatasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi perah.
Setelah mengalami penurunan produksi akibat wabah PMK, langkah pemulihan yang dilakukan Dinas Peternakan dan para peternak telah mulai menunjukkan hasil positif.
Dinas Peternakan Jatim Lakukan Vaksinasi Massal untuk Sapi Perah
Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur (Disnak Jatim) telah melaksanakan vaksinasi secara massal untuk mencegah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ratusan sapi perah di daerah Pujon, Kabupaten Malang, pada hari Senin (28/8/2023).
Indyah Aryani, yang menjabat sebagai Kepala Dinas Peternakan Jatim, menjelaskan bahwa vaksin PMK yang diberikan ini merupakan vaksin kedua sebagai bagian dari program pemulihan pasca wabah PMK yang terjadi setahun yang lalu.
Upaya Pemulihan Produksi Susu Sapi Perah Setelah Wabah PMK
“Kami mendapat kabar bahwa produksi sapi perah sudah menunjukkan peningkatan yang positif dari Koperasi SAE. Ini berita baik, dan kami merasa bersyukur atas perkembangan ini,” ungkapnya dengan senyum.
Saat ini, fokus utama Dinas Peternakan dan para peternak adalah untuk memulihkan kondisi sapi-sapi setelah melewati wabah PMK. Upaya tersebut meliputi peningkatan asupan pakan serta perawatan yang lebih intensif.
“Kami memastikan bahwa pasokan pakan mencukupi, baik itu hijauan maupun konsentrat. Selain itu, lingkungan tempat tinggal sapi harus tetap bersih, dan langkah-langkah biosekuriti harus diterapkan dengan baik. Kami juga mengawasi kelancaran transportasi hewan ternak. Semua langkah ini kami dampingi dan bantu para peternak yang berada di lapangan,” tambahnya.
Indyah juga mengakui bahwa produksi susu sapi perah mengalami penurunan sekitar 30 persen selama wabah PMK. Namun, setelah langkah cepat dalam memberikan vaksin PMK serta memperhatikan pakan, produksi susu mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan, meskipun belum mencapai level normal sepenuhnya.