Example floating
Example floating
EKONOMI

Revolutionizing Indonesia’s Food Sector: AI and Tech Innovations Unveiled!

×

Revolutionizing Indonesia’s Food Sector: AI and Tech Innovations Unveiled!

Sebarkan artikel ini
Revolutionizing Indonesia's Food Sector: AI and Tech Innovations Unveiled!
Revolutionizing Indonesia's Food Sector: AI and Tech Innovations Unveiled!
Example 468x60

MEMO

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, menyoroti pentingnya penerapan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi pengolahan pangan guna mengatasi tantangan sektor pangan di Indonesia. Dalam sebuah diskusi terkini, Krisnamurthi menggarisbawahi strategi AI dalam program ‘Mari Kita Majukan Usaha Rakyat (Makmur)’ yang dapat meningkatkan produktivitas pertanian.

Dengan fokus pada teknologi dan diversifikasi pangan, solusi inovatif ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan lahan pertanian yang terus menyusut.

Bayu Krisnamurthi Urges AI Implementation for Indonesian Agricultural Solutions

Bayu Krisnamurthi, sebagai Direktur Utama Perum Bulog, menyarankan penggunaan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi pengolahan pangan untuk mengatasi masalah pangan di Indonesia.

Dia mengungkapkan bahwa penerapan AI telah dimulai melalui program “Mari Kita Majukan Usaha Rakyat (Makmur)” sejak tahun 2021 di bawah Kementerian BUMN yang dipimpin oleh Erick Thohir.

Menurut Krisna, solusi pertama adalah meningkatkan penerapan teknologi seperti teknologi benih atau AI untuk meningkatkan produktivitas. Dia juga menegaskan perlunya perbanyak dan perkuat penerapan teknologi untuk meningkatkan produksi pangan, yang disampaikannya saat diskusi Indonesia Menuju Kedaulatan Pangan di Media Center Indonesia Maju pada Kamis (21 Desember 2023).

Program Makmur memberikan pengawasan dan pendampingan intensif kepada petani, mulai dari pengelolaan budidaya tanaman, digital farming, hingga mekanisasi pertanian. Program ini juga menyediakan akses permodalan, perlindungan risiko pertanian, dan jaminan pembelian dengan harga kompetitif melalui offtaker.

Solusi kedua adalah melalui penerapan teknologi pengolahan pangan. Bayu menjelaskan bahwa teknologi pangan dapat membantu dalam diversifikasi pangan dengan hasil yang lebih baik. Contohnya, singkong dapat diolah menjadi nasi yang memiliki nilai produksi lebih tinggi dibanding beras.

Diversifying Food Production: AI Strategies and Tech Solutions Unveiled by Bayu Krisnamurthi

Menurutnya, singkong memiliki potensi produksi karbohidrat tertinggi per hektar, bahkan bisa mencapai 100 ton per hektar, jauh lebih besar dari produksi padi yang hanya sekitar lima sampai tujuh ton per hektar.

Namun, saat ini perhatian terhadap singkong masih kurang sehingga produksinya sekitar 20 ton per hektar, yang masih lebih tinggi dari produksi padi. Untuk mengubah singkong menjadi nasi diperlukan penerapan teknologi pangan.

Bayu menilai kedua strategi tersebut dapat mengatasi permasalahan berkurangnya lahan pertanian. Data yang dimilikinya menunjukkan bahwa Indonesia kehilangan 100 ribu hektar lahan pertanian setiap tahun yang beralih fungsi menjadi perumahan dan infrastruktur lainnya.

Meski begitu, Bayu menegaskan bahwa Perum Bulog hanya dapat memberikan saran dan mendorong pemerintah untuk menerapkan dua kebijakan tersebut. Dia berharap bahwa jika pemerintah mampu menjalankan kedua strategi tersebut, Indonesia dapat menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

Bayu menutup pembicaraannya dengan mengajak untuk membuka pikiran terhadap hal-hal baru dan berbeda. Dia menyadari bahwa iklim menjadi semakin tidak pasti dan penting untuk tidak lagi merusak hutan karena dampaknya yang besar.

Dengan pertumbuhan populasi yang terus meningkat dan variasi ekonomi politik dari negara lain, Bayu mengajak untuk berpikir dengan cara yang berbeda.

Membangun Kedaulatan Pangan: Inovasi AI dan Teknologi Pangan untuk Masa Depan Indonesia

Meski Perum Bulog hanya dapat memberikan saran dan dorongan kepada pemerintah, keberhasilan implementasi strategi AI dan teknologi pangan diharapkan mampu menghadapi tantangan pangan di masa depan.

Dalam menghadapi ketidakpastian iklim dan pertumbuhan populasi, inovasi ini dapat menjadi landasan untuk membangun kedaulatan pangan yang tangguh bagi Indonesia.

 

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.