Dalam upaya untuk mendorong pertumbuhan dan pembangunan berkelanjutan di kawasan ASEAN yang sedang berkembang pesat, Indonesia telah mengambil inisiatif dengan menyelenggarakan ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF).
Acara ini menjadi pusat perhatian dalam ASEAN 2023 dan menandai langkah maju bagi kawasan Indo-Pasifik. Dengan agenda yang fokus pada infrastruktur hijau, transformasi digital, dan pembiayaan inovatif, AIPF menjanjikan peluang kolaboratif yang tak terhingga antara sektor publik dan swasta. Mari kita lihat lebih lanjut pada kesimpulan artikel ini.
Menyelenggarakan AIPF: Indonesia Dorong Pertumbuhan ASEAN Melalui Kolaborasi Inovatif
ASEAN adalah salah satu wilayah dengan pertumbuhan pesat di dunia, memiliki pasar yang berkembang dan populasi yang produktif. Indonesia berkomitmen untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di wilayah ini melalui ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF).
AIPF adalah wujud nyata dari ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) yang disepakati oleh negara-negara anggota ASEAN pada tahun 2019. AOIP bertujuan untuk memperkuat kerangka kerja regional yang berpusat pada ASEAN dan menghadapi berbagai tantangan dan peluang di tingkat regional dan global.
Pemerintah Indonesia akan menyelenggarakan AIPF sebagai bagian dari KTT ke-43 ASEAN di Jakarta pada 5-6 September 2023. Acara ini akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan pemimpin negara-negara anggota ASEAN, serta perwakilan dari lembaga keuangan internasional dan organisasi internasional.
AIPF bertujuan untuk memperkuat kerja sama antara negara-negara ASEAN dan mitra di Indo-Pasifik, sehingga ASEAN dapat menjadi pusat pertumbuhan. Tiga isu utama yang akan dibahas dalam acara ini adalah infrastruktur hijau dan rantai pasok yang tangguh, transformasi digital dan ekonomi kreatif, serta pembiayaan yang berkelanjutan dan inovatif.
AIPF: Pusat Kegiatan Ekonomi ASEAN di Masa Depan yang Hijau
Acara ini akan melibatkan para pemimpin sektor pemerintah dan swasta, serta perwakilan dari lembaga keuangan internasional (IFIs) dan organisasi internasional. AIPF menjadi kesempatan penting bagi ASEAN dan Indo-Pasifik untuk bersatu dan merencanakan kerja sama serta pertumbuhan di masa depan.
Selain itu, Pemerintah Indonesia juga menggarap acara sampingan dalam Kepemimpinan Indonesia di ASEAN 2023. AIPF dianggap sebagai platform bagi sektor swasta dan publik, termasuk BUMN, dari ASEAN dan mitra di Kawasan Indo-Pasifik untuk berdiskusi dan menghasilkan kerja sama bisnis yang inklusif, kolaboratif, dan konkret.
Delapan BUMN, yaitu BRI, Pertamina, PLN, Bank Mandiri, BNI, MIND ID, Telkom Indonesia, dan InJourney, bersama dengan Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Standard Chartered, Google, Sun Cable, dan British Chamber of Commerce, aktif terlibat dalam rangkaian acara AIPF.
AIPF juga dianggap sebagai momentum untuk menunjukkan peran strategis BUMN dan memperluas kerja sama investasi pada proyek-proyek strategis BUMN untuk kemajuan Indonesia dan memperkuat posisi ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.
AIPF: Mendorong Pertumbuhan ASEAN Menuju Masa Depan yang Lebih Hijau dan Inovatif
Jadi, AIPF adalah tonggak penting dalam perjalanan ASEAN menuju masa depan yang lebih hijau, inovatif, dan kolaboratif. Dalam dunia yang terus berubah, kerja sama seperti ini sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan dan meraih peluang yang ada.
Dengan demikian, AIPF mewakili komitmen Indonesia dan ASEAN untuk membawa kawasan ini ke tingkat berikutnya dalam era Indo-Pasifik yang penuh potensi.