Revolution! Mata Uang Digital Baru Menggeser Uang Tunai?

Revolution! Mata Uang Digital Baru Menggeser Uang Tunai?
Revolution! Mata Uang Digital Baru Menggeser Uang Tunai?

MEMO

Mata uang digital bank sentral (CBDC) sedang mengemuka sebagai solusi menggantikan uang tunai di negara-negara kepulauan dan meningkatkan inklusi finansial. IMF dan bank sentral sedang aktif mempertimbangkan penggunaan CBDC sebagai alternatif yang lebih efisien dan aman dalam sistem keuangan global.

Bacaan Lainnya

Potensi Bank Sentral Memimpin Era Mata Uang Digital

Mata uang digital bank sentral (CBDC) bisa menggantikan uang kertas, terutama di negara-negara yang terdiri dari kepulauan atau di mana inklusi finansial masih rendah.

Menurut Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva, CBDC adalah mata uang digital yang dibuat menggunakan teknologi yang serupa dengan mata uang kripto dan bitcoin. Dia menyatakan bahwa CBDC dapat menjadi solusi untuk biaya distribusi uang kertas yang tinggi.

Menurutnya, “CBDC dapat menggantikan uang kertas yang membutuhkan biaya besar untuk didistribusikan di negara-negara yang terdiri dari kepulauan. Mereka juga dapat membantu memperkuat ekonomi maju dan meningkatkan inklusi finansial di negara-negara di mana jumlah penduduk yang belum memiliki rekening bank masih tinggi.”

Georgieva menyampaikan pandangannya di Singapore Fintech Festival dan mengutip CNBC International pada Kamis (16/11/2023).

CBDC bukanlah alternatif dari mata uang kripto atau bitcoin yang diakui oleh suatu negara, melainkan merupakan uang fiat dalam bentuk digital. Karena CBDC dibangun berdasarkan teknologi blockchain, bank sentral dapat melakukan pembayaran langsung kepada individu.

Menurut Georgieva, “CBDC menawarkan alternatif yang lebih aman dan murah dibandingkan dengan uang kertas. Mereka juga memungkinkan perbandingan nilai antar berbagai mata uang, sebagaimana halnya uang kertas yang dapat kita tarik dari bank.”

IMF sebelumnya mengungkapkan bahwa saat ini sekitar 60 persen negara di seluruh dunia, atau lebih dari 100 negara, sedang mempertimbangkan penggunaan CBDC.

Berdasarkan survei Bank for International Settlements (BIS), 93 persen dari 86 bank sentral yang disurvei pada tahun 2022 menyatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan penggunaan CBDC. Sekitar 58 persen dari 86 bank sentral tersebut bahkan percaya bahwa mereka dapat merilis CBDC dalam jangka pendek hingga menengah.

CBDC: Solusi Keuangan Baru dan Dampaknya pada Inklusi Finansial

Data dari Atlantic Council menunjukkan bahwa saat ini sudah ada 11 negara yang telah mengadopsi CBDC, 53 negara sedang dalam tahap pengembangan yang lebih lanjut, dan 46 negara sedang dalam tahap penelitian.

Pos terkait