“Sekitar US$300 juta akan digunakan untuk pembangunan pabrik Chlor Alkali-Ethylene Dichloride. Sementara sisanya, sekitar US$100 juta, akan dialokasikan untuk keperluan pemeliharaan dan lainnya,” ungkap Direktur Sumber Daya Manusia dan Hubungan Korporat CAP, Suryandi, di tempat yang sama.
Selain mengembangkan proyek CA-EDC, perusahaan juga sedang melakukan diversifikasi bisnis ke sektor infrastruktur untuk mendukung kinerja operasional dan keuangan. Hal ini dimulai dengan mengakuisisi PT Krakatau Chandra Energi dan PT Krakatau Tirta Industri melalui anak usaha perusahaan, PT Chandra Daya Investasi (CDI), pada tahun sebelumnya.
CDI akan fokus pada sektor listrik, air, tangki, dan dermaga. Perusahaan akan menggunakan infrastruktur yang sudah dimiliki untuk melayani permintaan umum atau pihak ketiga.
“Kami memiliki infrastruktur yang mendukung industri kami, termasuk listrik, air, dan dermaga,” kata Suryadi.
Dalam sektor listrik, perusahaan akan berfokus pada pembangkitan listrik, distribusi listrik, dan pengembangan energi terbarukan dengan memanfaatkan teknologi solar power.
Sementara dalam sektor air, fokusnya adalah pada pengolahan air bersih, dengan fasilitas yang telah beroperasi selama lebih dari 40 tahun, menjadi fasilitas terintegrasi dari hulu ke hilir di Indonesia.
Di samping itu, lini bisnis tangki dan dermaga akan melayani kebutuhan transportasi dan penyimpanan produk kimia serta minyak bumi olahan. Saat ini, perusahaan memiliki 2 dermaga dengan panjang masing-masing 200 meter untuk kapal dengan kapasitas 35 ribu DWT, dan 72 tangki dengan total kapasitas 130 juta liter.
Diversifikasi Bisnis dan Investasi Besar: Upaya Terbaru PT Chandra Asri Pacific Tbk untuk Memperkuat Pasar Kimia Indonesia