Example floating
Example floating
Teknologi Digital

Rahasia Terungkap! BMKG dan BRIN Tantang Fakta Sesar Cugenang!

×

Rahasia Terungkap! BMKG dan BRIN Tantang Fakta Sesar Cugenang!

Sebarkan artikel ini
Rahasia Terungkap! BMKG dan BRIN Tantang Fakta Sesar Cugenang!
Rahasia Terungkap! BMKG dan BRIN Tantang Fakta Sesar Cugenang!
Example 468x60

Data kedua yang mendukung analisis BMKG adalah data displacement (perpindahan) Global Positioning System (GPS) dari Badan Informasi Geospasial (BIG) yang terpasang di Cianjur dan menunjukkan arah Tenggara pada saat terjadinya gempa bumi utama di Cianjur pada tanggal 21 November 2022.

BRIN Mengungkap Temuan Mengejutkan: Tidak Ada Indikasi Sesar Aktif?

Setelah dilakukan verifikasi lapangan bersama Pemerintah Kabupaten Cianjur di beberapa desa, BMKG menghasilkan tiga zona bahaya gempa bumi, yaitu Zona Terlarang (Merah), Zona Terbatas (Orange), dan Zona Bersyarat (Kuning). Zona Terlarang merupakan zona dengan kerentanan sangat tinggi akibat deformasi dan getaran gempa atau gerakan tanah (longsor).

Mas Dhito Lanjutkan

Zona ini harus dikosongkan dan dilarang pembangunan kembali, dengan prioritas penggunaannya sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH), Monumen, atau Kawasan Lindung.

Zona Terbatas memiliki kerentanan tinggi akibat deformasi dan getaran gempa atau gerakan tanah (longsor). Konstruksi yang dibangun di zona ini harus mematuhi persyaratan yang sangat ketat untuk Standar Bangunan Tahan Gempa dan/atau Tahan Gerakan Tanah. Di zona ini juga dilarang membangun fasilitas sangat penting dan berisiko tinggi seperti rumah sakit, sekolah bertingkat, fasilitas energi (kilang minyak), dan sejenisnya.

Zona Bersyarat memiliki kerentanan menengah hingga rendah akibat deformasi dan getaran gempa atau gerakan tanah (longsor). Konstruksi yang dibangun di zona ini harus tahan gempa dan/atau tahan gerakan tanah/longsor.

Di sisi lain, BRIN menyajikan hasil studi yang berbeda berdasarkan penelitian lapangan pada akhir Juli. BRIN berdasarkan pemantauan di lima titik di empat desa di Cugenang, Cianjur, selama empat hari, belum menemukan indikasi sesar aktif dari Sesar Cugenang. BRIN juga menemukan jalur patahan atau sesar baru sepanjang 35 meter di Kampung Rawacina, Desa Nagrak, Kabupaten Cianjur pada akhir Juli.

Patahan sesar ini memiliki kedalaman sekitar 15 cm dari permukaan tanah, dan BRIN meyakini bahwa temuan ini dapat menyebabkan kerusakan bangunan yang cukup parah. Tim peneliti BRIN sedang melakukan pemetaan lebih lanjut untuk menggali informasi lebih rinci tentang sesar aktif dan patahan yang ada di wilayah tersebut, dengan menggunakan dua metode pengindraan bawah tanah, yaitu Geolistrik Multichanel Resistivity dan Ground Penetrating Radar. Hasil riset ini diharapkan akan selesai pada Desember 2023.

Analisis BMKG dan BRIN Terhadap Sesar Cugenang: Penyebab Gempa Cianjur November 2022

Kesimpulan artikel menegaskan bahwa meskipun terdapat perbedaan analisis antara BMKG dan BRIN, penelitian dan pemetaan terus dilakukan untuk memahami penyebab gempa dan potensi risiko di Cianjur. Keseluruhan analisis ini diharapkan dapat memberikan informasi penting bagi upaya mitigasi bencana di masa mendatang.

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Berita

Sejak 15 Juni 2015, pengaturan LSA telah dihapus…

Berita

Dia menyoroti potensi dampak negatif yang mungkin timbul…

Berita

Tuduhan terhadap Choi mencakup dugaan pencurian informasi terkait…

Berita

Tim peneliti menemukan bahwa aktivitas seismik berkekuatan rendah…

Apa Arti Sebenarnya di Balik Simbol Plastik dan Nomor-nomornya?
Teknologi Digital

“Dua jenis plastik ini berbeda. Plastik PET adalah…

BMKG Prediksi Hujan Lebat di Bagian Timur Indonesia Selama Seminggu
Teknologi Digital

Aktivitas gelombang ekuator Kelvin diperkirakan akan aktif di…