Penampakan penthouse mewah yang dihuni oleh Sam Bankman-Fried dan para petinggi FTX telah terungkap di pengadilan. Apartemen yang dikenal sebagai tempat pesta yang tak pernah sepi itu terletak di puncak gedung apartemen yang bernama The Orchid, yang memiliki pemandangan langsung ke Samudra Atlantik.

Saat ini, Bankman-Fried tengah menghadapi tuduhan penyelewangan dana pengguna FTX senilai miliaran dolar AS. Sebagian dari dana itu digunakan untuk membeli properti di Bahama dengan total nilai 200 juta dolar AS. Selain itu, SBF juga telah memberikan donasi politik senilai 100 juta dolar AS dalam pemilihan sela AS tahun 2022.

Pengacara di Bahama memperkirakan bahwa SBF dan Ryan Salame, mantan bos FTX, telah menghabiskan total 256,3 juta dolar AS untuk membeli dan mengelola 35 properti di New Providence, Bahama.

Penthouse yang memiliki luas lebih dari 1.000 meter persegi dan berfungsi sebagai kantor dan rumah bagi SBF dan teman-temannya diperkirakan bernilai sekitar 35 juta dolar AS atau sekitar 550 miliar Rupiah. Fasilitas di dalamnya termasuk lantai marmer, spa pribadi, serta kolam renang dan jacuzzi di balkon.

Beberapa penulis dan jurnalis yang pernah mengunjungi penthouse FTX tersebut mendeskripsikannya sebagai sangat mewah. Michal Lewis, misalnya, menggambarkan suasana penthouse sebagai penuh cahaya ungu yang menciptakan nuansa glamor, membuat orang lain merasa cemburu.

Namun, Lewis juga mengungkapkan bahwa SBF dan teman-temannya menggunakannya seperti sebuah kantor. Salah satu dinding dihiasi dengan sebaris monitor komputer dengan kabel yang melilit di belakangnya.

Seorang jurnalis dari Coindesk menggambarkan apartemen tersebut sebagai perpaduan antara asrama mewah dan lantai bursa.

Bankman-Fried sering mengundang jurnalis ke apartemennya. Pada bulan September 2022, saat diwawancarai oleh CNBC International, dia mengklaim memiliki dana tunai senilai 1 miliar dolar AS untuk “mendukung” industri kripto yang saat itu sedang mengalami turbulensi.

Di Bahama, Bankman-Fried tinggal bersama sembilan orang lain, termasuk teman dari masa SMA, mantan pacar, teman sekamar dari asrama kuliah, dan pejabat tinggi dari FTX dan Alameda Research.

Kontroversi di Balik Pesta dan Poliamori: Gaya Hidup Para Penghuni

Saat ini, sebagian besar rekan serumah SBF menjadi saksi dalam persidangan. Gary Wang, rekan pendiri FTX, telah memberikan kesaksian pada pekan lalu, begitu juga dengan Adam Yedidia, pegawai FTX dan teman kuliah SBF di MIT. Pekan ini, giliran mantan pacar SBF dan CEO Alameda Research, Caroline Ellison yang memberikan kesaksian.

Hubungan SBF dan sembilan teman serumahnya sangat dekat dan intim, terutama selama pandemi Covid-19. Mereka pindah bersama dari Hong Kong ke Bahama untuk menghindari potensi penularan virus Corona. Di penthouse di Bahama, para bos FTX bekerja dan berpesta.

Sebuah cerita mengungkapkan bahwa di apartemen itu terdapat seorang psikiater yang selalu siap memberikan obat stimulan kepada penghuninya. Bahkan, banyak cerita tentang petualangan seksual antara para penghuni.

Menurut laporan Coindesk, mereka memiliki hubungan asmara satu sama lain dalam pola hubungan yang disebut sebagai polycule, yaitu ikatan asmara dengan banyak orang dan biasanya melibatkan hubungan seksual dengan banyak pasangan.

Salah satu hubungan yang terungkap adalah antara Bankman-Fried dan mantan CEO Alameda, Caroline Ellison. Mereka memiliki hubungan yang kompleks.

Selain itu, ada juga informasi yang terkait dengan Ellison dalam sebuah blog yang berbicara tentang keyakinan dan filosofi mengenai persaingan poliamori dan seksual, ketertarikan pada ilmu ras, serta keyakinan pada hubungan alami antara dunia kripto dan penipuan.

Akun Tumblr ini aktif dari tahun 2014 hingga tahun lalu dengan nama “Fake Charity Nerd Girl” dan “worldoptimization.” Blog ini mengungkapkan detail pribadi, termasuk riwayat pendidikan, profesional, dan riwayat hidup yang serupa dengan Ellison.

Pada Maret 2021, pemilik blog tersebut juga membuat akun Twitter dan ternyata terhubung dengan akun Ellison yang dibuat pada bulan yang sama.

Di dalam Tumblr, penulis mengungkapkan dinamika kehidupan seksual di Bahama, mencatat bahwa awalnya dia berpikir bahwa hidup dalam hubungan poliamori adalah langkah besar dari kehidupan tradisionalnya. Namun, ia mengakui bahwa poliamori terkadang lebih mirip dengan kehidupan selir di kekaisaran Cina.

Tidak hanya itu, ada juga tulisan yang membahas dinamika kehidupan poliamori dalam konteks persaingan pasar yang ketat, baik dalam hal kekuasaan maupun persaingan seksual. Dia juga mengomentari bahwa sebagian besar konten tentang kripto berfokus pada penipuan dan meme.

Keajaiban dan Kontroversi Penthouse Mewah Sam Bankman-Fried