Example floating
Example floating
AbataLife Style

Ini Rahasia Tersembunyi di Balik Istidraj yang Mengejutkan Anda!

Avatar
×

Ini Rahasia Tersembunyi di Balik Istidraj yang Mengejutkan Anda!

Sebarkan artikel ini
Ini Rahasia Tersembunyi di Balik Istidraj yang Mengejutkan Anda!
Ini Rahasia Tersembunyi di Balik Istidraj yang Mengejutkan Anda!
Example 468x60

MEMO

Apa itu Istidraj dalam Islam? Istidraj merupakan sebuah konsep yang penting dalam ajaran agama ini. Artikel ini akan mengulas makna dan contoh Istidraj, serta memberikan wawasan tentang bagaimana menghindarinya. Teruslah membaca untuk memahami betapa pentingnya kesadaran akan Istidraj dalam menjalani kehidupan beragama.

Pahami Arti dan Contoh Istidraj dalam Islam untuk Hidup yang Lebih Bertaqwa

Mungkin banyak di antara kita yang sudah tak asing mendengar istilah “Istidraj.” Ungkapan ini berasal dari bahasa Arab. Namun, apa sebenarnya makna di balik kata Istidraj ini?

Istidraj, pada dasarnya, adalah sebuah tindakan tipu daya yang diberikan oleh Allah SWT kepada seseorang yang cenderung melakukan perbuatan dosa dan jarang beribadah, tetapi hidupnya tetap dilimpahi dengan berbagai kenikmatan.

Kenikmatan dalam Istidraj bisa datang dalam berbagai bentuk, seperti kekayaan, kekuasaan, atau posisi sosial yang tinggi.

Dalam Al-Qur’an, Istidraj juga dijelaskan dalam surat Al-A’raf, ayat 182 dan 183:

وَالَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُوْنَ، وَاُمْلِيْ لَهُمْۗ اِنَّ كَيْدِيْ مَتِيْنٌ

Artinya: “Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, akan Kami biarkan mereka berangsur-angsur (menuju kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui. Dan Aku akan memberikan tenggang waktu kepada mereka. Sesungguhnya, rencana-Ku sangat kokoh.”

Contoh-contoh Istidraj

Melansir laporan dari NU Online, banyak orang terperangkap dalam Istidraj karena mereka menganggap kenikmatan yang mereka peroleh sebagai berkah yang menghormati mereka. Padahal, pada kenyataannya, kenikmatan tersebut sebenarnya adalah ujian yang harus dihadapi.

Kenali Istidraj: Tipu Daya Kenikmatan dan Cara Menghindarinya dalam Agama Islam

Istidraj dapat membuat manusia melupakan Allah SWT dan membuat mereka merasa bahwa mereka tidak lagi membutuhkan-Nya. Istidraj seringkali menipu manusia dengan mengalihkan perhatian mereka dari kebenaran sejati dan membutakan mereka terhadap bahaya yang mungkin mengintai di balik kenikmatan yang mereka rasakan.

Baca Juga  Zakat "Hijau" Bikin Bumi Tersenyum! Inovasi Baznas Ini Bikin Melongo

Terdapat banyak contoh Istidraj yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang dikutip dari laman Kementerian Agama, ketika kita dengan sengaja mengabaikan salat, meninggalkan puasa, atau bahkan tidak merasa bersalah saat melakukan dosa; ketika kita enggan untuk bersedekah, merasa bangga dengan harta yang kita miliki, dan mengabaikan perintah-perintah Allah.

Ada juga perilaku menganggap enteng perintah Allah, merasa bahwa umur kita panjang dan terus menunda-nunda untuk bertaubat. Meskipun begitu, Allah tetap memberikan mereka kelimpahan harta, kesenangan hidup, kesejahteraan, kebebasan dari penyakit, dan terhindar dari bencana.

Seseorang yang terperangkap dalam Istidraj mungkin merasa bahwa hidupnya berjalan mulus, tanpa kesulitan, padahal sebenarnya ia sedang diuji oleh Allah SWT.

Istidraj dapat membuat seseorang lupa akan hakikat kehidupannya dan tidak menyadari akibat dari perbuatannya. Pada akhirnya, Allah dapat mencabut semua kenikmatan tersebut hingga mereka tersentak dalam penyesalan yang datang terlambat.

Untuk menghindari jebakan Istidraj, kita perlu memperkuat iman kita melalui beribadah dan meningkatkan dzikir kepada Allah SWT. Selain itu, kita harus senantiasa berdoa kepada Allah SWT agar kita diberikan petunjuk dan perlindungan dari segala ujian, termasuk Istidraj.

Memahami Istidraj dalam Islam: Tipu Daya Kenikmatan dan Cara Menghindarinya

Dalam kehidupan sehari-hari, Istidraj dapat menjerat siapa saja yang tidak waspada. Banyak orang yang merasa bahwa kenikmatan yang mereka rasakan adalah anugerah, tanpa menyadari bahwa itu mungkin adalah ujian dari Allah SWT.

Mereka terlalu nyaman dalam kenikmatan tersebut sehingga melupakan kewajiban beribadah dan patuh kepada-Nya. Contoh-contoh Istidraj seperti meninggalkan salat, berdosa tanpa rasa bersalah, atau merasa bangga dengan harta dunia yang dimiliki menjadi cerminan betapa manusia bisa terperangkap dalam tipu daya ini.

Baca Juga  Keajaiban Ramadan di Tual! Siswa SMPN 7 Sukses Khatam Al-Qur'an dalam 72 Jam

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memperkuat iman, mengingat Allah SWT melalui dzikir, dan selalu berdoa agar terhindar dari jebakan Istidraj. Dengan begitu, kita dapat menjalani hidup yang lebih benar dan taat kepada ajaran agama, serta menjauhi godaan kenikmatan duniawi yang sebenarnya hanya sementara.