American Academy of Pediatrics (AAP) juga tidak menggolongkan lemak sebagai hal yang harus dibatasi dalam MPASI bayi, karena lemak dianggap penting untuk perkembangan otak dan peningkatan berat badan bayi.
Jadi, kesimpulannya, selama jeroan dimasak dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan harian, memberikan jeroan sebagai bagian dari MPASI bayi adalah aman dan dapat menjadi sumber nutrisi yang baik. Hal ini juga ditekankan oleh ahli gizi, Iskari Ngadiarti, yang menyatakan bahwa hati ayam boleh diberikan kepada bayi yang berusia 6 bulan ke atas, karena teksturnya yang lembut memudahkan pencernaan bayi.
Namun, perlu diingat bahwa tidak semua jenis jeroan cocok untuk MPASI bayi, seperti usus dan paru-paru, yang sebaiknya diberikan saat anak sudah berusia 3 tahun ke atas dan memiliki gigi yang lengkap untuk mengunyah dengan baik.
Selain itu, pengolahan jeroan juga harus diperhatikan dengan baik, termasuk membersihkan dengan teliti dan merebusnya hingga matang. Semoga penjelasan ini membantu Anda dalam memilih menu MPASI yang sesuai untuk bayi Anda.
Jeroan sebagai Bagian MPASI Bayi: Apakah Aman dan Nutrisi?
Dalam kesimpulan, dapat kita katakan bahwa memberikan jeroan seperti hati ayam sebagai bagian dari MPASI bayi adalah langkah yang aman, asalkan dimasak dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan harian. Hati ayam mengandung protein, lemak, zat besi, dan mineral yang sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan bayi.
Namun, penting juga untuk memperhatikan jenis jeroan yang diberikan. Usus dan paru-paru sebaiknya diberikan saat anak sudah berusia 3 tahun ke atas dan memiliki gigi yang lengkap untuk mengunyah dengan baik. Semua ini, jika dilakukan dengan benar, akan memberikan tambahan nutrisi yang berharga untuk bayi Anda dalam perjalanan pertumbuhannya. Jadi, jangan ragu untuk mengintegrasikan jeroan seperti hati ayam ke dalam menu MPASI si kecil.