“Kedatangan saya ke Fakfak adalah karena kekhawatiran atas keserakahan dan eksploitasi oleh pemilik modal. Meskipun Fakfak dan Provinsi Papua Barat kaya, namun masih banyak masyarakat yang miskin, dikuasai oleh mafia dan orang-orang kaya yang serakah,” ujarnya.
“Mereka bahkan memiliki posisi sebagai pejabat di Jakarta untuk mengeksploitasi rakyatnya sendiri. Bagaimana mungkin harga komoditas seperti pala terus naik-turun, merugikan petani dan pemilik kebun pala,” lanjut Said.
Dia mengajak masyarakat untuk mendukung Partai Buruh pada Pemilu 2024 mendatang, menjanjikan perubahan demi mencapai Indonesia yang lebih sejahtera.
“Jika Partai Buruh menang, kami akan menghapus sistem tata niaga yang menentukan harga pala, cengkeh, dan kopi oleh rakyat sendiri. Kami akan mendirikan Koperasi Pala, di mana harga ditentukan oleh koperasi dan mafia harus dieliminasi,” ungkap Said.
Saat yang sama, Said juga menyayangkan masih banyaknya warga yang belum memiliki akses BPJS Kesehatan. Dia menegaskan bahwa BPJS Kesehatan adalah salah satu produk yang didorong oleh Serikat Buruh. Jika Partai Buruh menang, mereka akan berusaha untuk memberikan BPJS Kesehatan secara gratis.
“Negeri yang kaya tapi miskin, dan kesenjangan antara kaya dan miskin semakin membesar. Itulah sebabnya Partai Buruh hadir di Fakfak, Provinsi Papua Barat, untuk mengubah keadaan. Jika Partai Buruh menang, BPJS Kesehatan akan menjadi gratis untuk seluruh rakyat Indonesia, karena Partai Buruh yang berjuang untuk BPJS Kesehatan pada tahun 2010, bukan partai lain, melainkan melalui Serikat Buruh,” pungkas Said.
Partai Buruh: Membawa Perubahan untuk Papua Barat Menuju Kesejahteraan
Said Iqbal menegaskan bahwa Partai Buruh memiliki keyakinan yang kuat untuk meraih kemenangan di Papua Barat, terutama melalui kandidat muda mereka, Nursaldi. Namun demikian, tantangan besar masih terjadi di Fakfak, di mana kondisi kemiskinan masih melanda akibat eksploitasi oleh pihak-pihak tertentu.
Partai Buruh berkomitmen untuk mengubah kondisi ini dengan menghilangkan sistem tata niaga yang merugikan petani dan memperjuangkan akses kesehatan yang lebih luas melalui BPJS Kesehatan gratis. Mereka meminta dukungan masyarakat untuk memenangkan visi mereka dalam Pemilu 2024 mendatang.