Finlandia sekali lagi membuktikan dirinya sebagai negara terbahagia di dunia, sesuai dengan World Happiness Report 2024. Keberhasilan ini menandai tahun ketujuh berturut-turut negara Nordik tersebut merajai peringkat, berkat pendekatan mereka terhadap kehidupan yang berkelanjutan, pendidikan dan kesehatan yang berkualitas, serta sistem kesejahteraan yang kuat.
Artikel ini menyelami apa yang membuat Finlandia dan negara-negara Nordik lainnya berhasil menciptakan lingkungan yang mendukung kebahagiaan dan kualitas hidup yang tinggi untuk warganya.
Mengapa Finlandia Tak Terkalahkan dalam Kebahagiaan?
Finlandia kembali mempertahankan posisinya sebagai negara paling bahagia di dunia menurut laporan World Happiness Report 2024. Hal ini menunjukkan konsistensi Finlandia dalam meraih gelar ini selama tujuh tahun berturut-turut.
Dalam laporan tersebut, Finlandia menduduki peringkat pertama di antara 10 negara paling bahagia, bersama dengan empat negara Nordik lainnya seperti Denmark, Islandia, Swedia, dan Norwegia.
Profesor dari University of Eastern Finland, Arto O. Salonen, yang telah melakukan penelitian tentang kesejahteraan masyarakat Finlandia menyatakan bahwa kebahagiaan mereka berasal dari gaya hidup yang berkelanjutan dan pemahaman akan kebutuhan dasar yang cukup.
Salonen menjelaskan bahwa memahami batasan kebutuhan dapat membawa kebahagiaan. Ini mencerminkan pandangan yang dipegang oleh masyarakat Finlandia secara umum.
Teemu Kiiski, Kepala Eksekutif Finnish Design Shop, juga menekankan bahwa kebahagiaan di Nordik dianggap sebagai hal yang fundamental sehingga dianggap sebagai kata yang ringan.
Warga Turku, Finlandia, berpendapat bahwa kualitas hidup yang tinggi dan sistem kesejahteraan yang kuat adalah faktor utama yang membuat mereka merasa aman dan terhubung dalam masyarakat.
Finlandia juga dikenal memberikan dukungan publik untuk pendidikan dan seni, yang memberikan kebebasan bagi individu untuk mengejar minat kreatif mereka tanpa harus memikirkan nilai komersialnya.
Kunci Utama Kebahagiaan Orang Finlandia
Selain itu, pemerintah Finlandia menjamin landasan yang kuat untuk membangun kehidupan yang memuaskan bagi warganya. Namun, harapan tinggi ini juga dapat menimbulkan tekanan untuk menjaga reputasi nasional mereka.
Menurut peneliti psikologi dari Aalto University, Frank Martela, terus-menerus menjadi negara paling bahagia dapat memberikan tekanan pada masyarakat, bahkan dengan dampak jangka panjang.
Cara hidup orang Finlandia tercermin dalam konsep “sisu”, yang menggambarkan tekad kuat mereka dalam menghadapi tantangan, seperti musim dingin yang panjang. Mereka diharapkan untuk tetap bertahan tanpa mengeluh.
Menurut Profesor Timo Viherkenttä dari Aalto University, faktor utama kebahagiaan masyarakat Finlandia adalah pendidikan dan kesehatan, yang didukung oleh sistem pajak yang tinggi namun memberikan banyak program sosial yang meningkatkan kualitas hidup.
Pendidikan di Finlandia diakui sebagai salah satu yang terbaik di dunia, dengan semua tingkatan mulai dari sekolah dasar hingga universitas didanai oleh pemerintah. Layanan kesehatan juga universal dan gratis, walaupun ada layanan berbayar untuk kondisi yang lebih serius.
Pajak yang tinggi di Finlandia dianggap sebagai investasi dalam kesejahteraan masyarakat dan menciptakan kehidupan yang berkualitas, yang pada akhirnya membuat penduduknya merasa bahagia. Hal ini berbeda dengan negara-negara dengan jaminan sosial yang kurang baik dan tingkat korupsi yang tinggi, di mana penduduknya cenderung menolak membayar pajak karena kepercayaan yang rendah terhadap penggunaan uang tersebut.
Kunci Kebahagiaan Masyarakat Finlandia: Sebuah Tinjauan Mendalam
Di akhir, contoh Finlandia menawarkan pelajaran berharga bagi negara-negara lain dalam membangun masyarakat yang bahagia dan sehat. Melalui investasi yang bijak dalam pendidikan, kesehatan, dan kebijakan sosial yang inklusif, serta mendorong lingkungan yang mendukung kebebasan individu, kebahagiaan bisa menjadi pencapaian yang dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat, bukan hanya impian yang jauh.
Finlandia telah menunjukkan bahwa dengan pendekatan yang tepat, kebahagiaan bukan hanya kemungkinan, tetapi juga sebuah kenyataan.