Namun hingga saat ini eks lokalisasi tersebut masih beroperasi dan menjajakan seks komersil. Bahkan berdasarkan data yang dihimpun HTI jumlah pekerja seks komersil (PSK) yang ada di eks lokalisasi Semampir meningkat 10 persen hingga 20 persen.
“Data yang kami himpun jumlahnya (PSK) di Semampir semakin meningkat hingga 20 persen,” terang Mahfud.
Mereka menyayangkan adanya oknum yang memback up prostitusi di eks Lokalisasi Semampir. Hal itu terbutti saat ada operasi gabungan polisi dan Satpol PP tidak ditemukan satupun rumah karaoke yang buka. Begitu juga dengan PSK yang biasanya mangkal di tempat tersebut.
Untuk itu para demotran meminta pemerintah untuk cepat melakukan revitalisasi eks Lokalisasi semampir sebagai ruang terbuka hijau. Dengan demikian tidak ada lokasi yang digunakan untuk berbuat maksiat di Kota Kediri.
“Kita tidak akan anarkis melakukan penutupan secara paksa. Kita ingin pemerintah bertindak tegas,” ungkap Mahfud. (Bs/Wing)