“Geothermal itu sangat stabil dan dapat diandalkan. Ini yang membuatnya menjadi energi masa depan yang harus dioptimalkan secara maksimal,” tegasnya.
Setelah COD PLTP Lumut Balai Unit II, Pertamina NRE juga berencana mengembangkan proyek besar lainnya, seperti PLTP Hululais di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Hululais, Kabupaten Lebong, Bengkulu.
“Kami optimis, dalam tiga tahun ke depan, bisa menambah kapasitas sekitar 1,1 GW. Kemudian, dalam dua hingga tiga tahun berikutnya, target kami akan terus meningkat hingga mencapai 3 GW,” kata John.
Proyek ini menjadi bukti nyata komitmen Pertamina dalam mendukung transisi energi dan pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Dengan memanfaatkan potensi besar panas bumi yang dimiliki, Pertamina NRE optimis dapat berkontribusi signifikan terhadap kebutuhan energi bersih nasional.