Dalam program Energy Corner yang disiarkan pada Selasa, 6 Agustus 2024, Oki menambahkan, “Kami telah melakukan banyak pemetaan di berbagai lokasi, dimulai dari reservoir yang telah habis digunakan dan seterusnya. Kami menemukan bahwa Indonesia memiliki kapasitas penyimpanan yang sangat besar untuk CO2, sekitar 7 giga ton secara keseluruhan.”
Pertamina juga sedang berfokus pada pengembangan teknologi CCUS dan CCS untuk mengurangi emisi karbon di Indonesia. Saat ini, mereka tengah melakukan berbagai penelitian untuk mempersiapkan potensi penyimpanan karbon yang ada di dalam tanah. Oki Muraza menjelaskan bahwa inisiatif ini tidak hanya bermanfaat dalam konteks pengurangan emisi, tetapi juga dapat meningkatkan produksi minyak dan gas.
Selain itu, pada tahun 2022, Pertamina berhasil melakukan penyuntikan karbon ke dalam perut bumi menggunakan teknik Enhanced Oil Recovery (EOR) CO2. Teknik ini diklaim mampu meningkatkan produksi minyak dan gas bumi di lapangan Jatibarang. “Ini adalah salah satu pencapaian penting bagi kami sebagai bangsa Indonesia dalam hal teknologi pemanfaatan CO2 untuk meningkatkan produksi migas,” ungkap Oki Muraza.
Indonesia Memiliki Potensi Besar Penyimpanan Emisi Karbon: Pertamina Ungkap Kapasitas 7 Giga Ton melalui Teknologi CCUS dan CCS
Pertamina telah memetakan potensi penyimpanan karbon di Indonesia, dengan hasil yang menunjukkan kapasitas penyimpanan hingga 7 giga ton. Teknologi CCUS dan CCS diharapkan dapat memanfaatkan potensi besar ini untuk mengurangi emisi karbon dan berkontribusi pada pengelolaan perubahan iklim.