Serangan jantung bisa terjadi kapan saja, bahkan saat sedang berolahraga, memerlukan penanganan cepat untuk menghindari kerusakan permanen. Mayapada Hospital menawarkan solusi dengan layanan Cardiac Emergency 24 jam, dilengkapi fasilitas Cath Lab canggih untuk Primary PCI dan teknologi terkini seperti IVUS dan Rotablator.
Segera Kenali Tanda-tanda Serangan Jantung! Ini Solusinya!
Kondisi darurat pada jantung dapat timbul kapan saja, bahkan saat sedang berolahraga, yang mana aktivitas ini membutuhkan banyak energi. Salah satu penyebab utama dari berhentinya jantung secara tiba-tiba adalah aritmia, yang mengacu pada gangguan irama jantung. Pada saat ini, aktivitas listrik di jantung berhenti secara mendadak, menyebabkan terhentinya aliran darah ke seluruh tubuh. Tindakan cepat diperlukan untuk mencegah kerusakan permanen atau kematian.
Menanggapi kondisi ini, Mayapada Hospital menyediakan layanan Emergency Jantung 24 jam yang dapat menjadi solusi terbaik. Dr. Aron Husink, Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah serta Konsultan Kardiologi Intervensi dari Mayapada Hospital Tangerang, menekankan bahwa serangan jantung akibat penyumbatan total pada aliran darah ke otot jantung dapat segera diatasi dengan tindakan minimal invasif seperti pemasangan stent jantung, yang dikenal sebagai Primary Percutaneous Coronary Intervention (Primary PCI).
“Di dalam penanganan serangan jantung, periode emas memainkan peran krusial karena sel otot jantung mulai mati dalam waktu 80 – 90 menit setelah aliran darah terhenti akibat sumbatan pembuluh darah,” kata dr. Aron.
Dr. Bimo Bintoro, Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Kardiologi Intervensi dari Mayapada Hospital Bogor, menambahkan bahwa periode emas (golden period) adalah waktu 90 menit pertama yang sangat krusial dalam penanganan serangan jantung.
“Dalam waktu ini, tindakan untuk membuka sumbatan di arteri koroner harus dilakukan sebelum terjadi kerusakan permanen pada sel otot jantung, yang akan mempengaruhi proses pemulihan jantung,” jelasnya.
Setelah serangan jantung terdiagnosis, Primary PCI harus dilakukan dalam waktu kurang dari 60 menit setelah gejala pertama muncul. Jika rumah sakit tidak memiliki fasilitas untuk melakukan Primary PCI, pasien harus segera dipindahkan ke rumah sakit yang dapat melakukannya dalam waktu 90-120 menit.
Dr. Vireza Pratama, Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Kardiologi Intervensi dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, menegaskan bahwa penanganan cepat pada kondisi darurat jantung memberikan manfaat besar dan meningkatkan tingkat kelangsungan hidup pasien.
“Semakin lama penanganan dilakukan, semakin banyak jaringan otot jantung yang mengalami kematian, karena ‘time is muscle’,” ungkap dr. Vireza.
Karenanya, penting untuk mengetahui rumah sakit yang dilengkapi dengan fasilitas cath lab untuk menangani serangan jantung dengan cepat dan efektif.
Mayapada Hospital telah lama berpengalaman dalam menangani kasus-kasus serangan jantung melalui layanan Cardiac Emergency, dengan dilengkapi fasilitas Catheterization Laboratorium (Cath Lab) komprehensif dan didukung oleh tim multidisiplin.
Prosedur Primary PCI: Menghentikan Penyumbatan di Jantung
Dr. Tike Hari Pratikto, Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Kardiologi dari Mayapada Hospital Kuningan, menjelaskan bahwa prosedur Primary PCI melibatkan penggunaan kateter yang dimasukkan melalui lengan untuk mencapai pembuluh darah koroner.
“Setelah kateter terpasang, dilakukan pengembangan menggunakan balon di daerah yang menyempit. Setelah pembuluh darah terbuka, stent dipasang untuk memastikan aliran darah tetap lancar,” ujarnya.
Meskipun prosedur Primary PCI tidak selalu berjalan mulus bergantung pada kondisi masing-masing pasien, dalam beberapa kasus, teknologi seperti IVUS dan Rotablator dapat membantu.
Teknologi IVUS dan Rotablator: Inovasi Terkini dalam Penyembuhan Jantung
Dr. Dendi Puji Wahyudi, Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Kardiologi Intervensi dari Mayapada Hospital Bandung, menjelaskan bahwa IVUS (Intravascular Ultrasound) adalah teknologi medis yang menggunakan gelombang suara untuk memproduksi gambaran detail pembuluh darah jantung.
“Sedangkan Rotablator adalah alat yang digunakan untuk mengatasi sumbatan di arteri koroner sebelum stent dipasang. Rotablator efektif mengatasi sumbatan yang panjang dan kaku di percabangan arteri koroner,” tambahnya.
Dr. Samuel Sudanawidjaja, Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Kardiologi Intervensi dari Mayapada Hospital Surabaya, menyoroti pentingnya kombinasi IVUS dan Rotablator dalam pengobatan penyakit arteri koroner.
“IVUS membantu memahami struktur pembuluh darah dengan lebih baik, sementara Rotablator membantu menangani sumbatan yang sulit. Kombinasi ini memungkinkan kami memberikan perawatan yang lebih efektif bagi pasien dengan penyakit jantung koroner,” jelas dr. Samuel.
Selain serangan jantung, ada juga kasus darurat lain seperti aritmia, di mana irama jantung menjadi tidak teratur, baik terlalu cepat atau terlalu lambat. Hal ini mempengaruhi kemampuan jantung untuk memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Dr. Agung Fabian Chandranegara, Spesialis Aritmia dari Mayapada Hospital Tangerang, menjelaskan bahwa aritmia dapat diatasi melalui tindakan minimal invasif seperti Ablasi Jantung, di mana kateter dimasukkan melalui pangkal paha dengan bantuan X-ray untuk menavigasi ke jantung yang mengalami kelainan listrik.
“Tindakan Ablasi Jantung menggunakan energi panas untuk menghilangkan fokus-fokus yang mengganggu irama jantung, tanpa memerlukan operasi sehingga efek samping minimal dan pasien dapat segera kembali beraktivitas,” tambahnya.
Semua kasus kegawatdaruratan jantung ini ditangani di seluruh unit Mayapada Hospital yang siap 24 jam melalui Cardiac Emergency. Sebagai bagian dari Cardiovascular Center Mayapada Hospital, Cardiac Emergency menyediakan layanan komprehensif mulai dari deteksi dini, diagnosis, tindakan intervensi, hingga rehabilitasi jantung dengan dukungan dari tim dokter multidisiplin.
Bagi penggemar olahraga, menjaga kesehatan jantung merupakan hal yang sangat penting. Mayapada Hospital menawarkan layanan Sports Injury Treatment & Performance Center (SITPEC) yang mencakup perencanaan olahraga yang tepat bersama dokter spesialis kedokteran olahraga.
SITPEC di Mayapada Hospital tidak hanya menyasar atlet tetapi juga penggemar olahraga untuk mendapatkan penanganan komprehensif, termasuk pencegahan, pemeriksaan fisik, skrining, serta perawatan cedera dan pasca cedera. Layanan ini didukung oleh tim dokter multidisiplin dengan standar internasional.
Sebagai bagian dari kemitraan dengan Pocari Sweat Run Indonesia, Mayapada Hospital berkomitmen untuk mendukung kondisi optimal para pelari dengan Pre-Medical Screening dan paket Medical Check-Up (MCU) Runner di seluruh unit mereka, memastikan keamanan dan kesehatan saat berpartisipasi dalam kegiatan olahraga lari.
Panduan Penanganan Darurat Serangan Jantung: Proses, Teknologi, dan Dampaknya
Dalam menjaga kesehatan jantung, waktu reaksi yang cepat sangat penting. Golden period, atau periode emas 90 menit pertama setelah serangan jantung, menjadi krusial untuk meminimalkan kerusakan pada otot jantung dan meningkatkan prospek pemulihan. Mayapada Hospital, dengan tim dokter spesialis dan teknologi medis terkini, telah membuktikan efektivitasnya dalam menangani kasus-kasus darurat seperti serangan jantung dan aritmia melalui layanan Cardiac Emergency mereka.