Bahkan dalam keterangan Supriyo, pembangunan dengan Rencana anggaran biaya sebesar Rp 7,3 miliar tersebut, setelah dihitung kembali oleh tim nya (seksi pelaksana pembanguan) ternyata hanya menghabiskan biaya sekitar Rp 5 miliar. Namun pada kenyataan pihak panitia memaksakan pencairan sesuai RAB.
“Kita sudah hitung semua, bukti-bukti sudah kami kumpulkan, dan pembanguan itu tidak lebih menelan biaya Rp 5 miliar, terus yang 2,3 miliar kemana,..? Untuk itu kita minta audit oleh tim independent. Sebab ini adalah dana umat” jelasnya
Pihaknya juga mengancam jika dengan somasi ini tidak segera diselasaikan pihaknya akan melaporkan persoalan ini ke ranah hukum.
Sementara itu, ketua tim 9 Husni Sam saat dikonfirmasi mengatakan, jika persoalan tersebut adalah persoalan di luar Muhamadiyah, menurutnya itu antar pekerja dan sudah selesai dari pihak rumahsakit menyediakan anggaran sejumlah itu sudah selasai.
“Artinya dua pekerja eker-ekeran itung itungan, jadi ini antar oknum, dua orang ini saya temukan namun tidak ada titik temu, saya kan fasilitator. Untuk lebih jelas ke Prapto saja, dia konsultan disana” ujarnya pada wartawan.(wing)