Example floating
Example floating
Teknologi Digital

Paus Biru di Atlantik Kembali Muncul dalam Kajian Genetika Terbaru

×

Paus Biru di Atlantik Kembali Muncul dalam Kajian Genetika Terbaru

Sebarkan artikel ini
Paus Biru di Atlantik Kembali Muncul dalam Kajian Genetika Terbaru
Paus Biru di Atlantik Kembali Muncul dalam Kajian Genetika Terbaru
Example 468x60

MEMO

Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa paus biru di Atlantik telah melakukan perkawinan dengan spesies lain, yaitu paus sirip, menyoroti pentingnya pemahaman tentang kawin silang antarspesies dalam upaya pelestarian.

Temuan ini memperlihatkan bahwa kawin silang telah terjadi jauh lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya, memperumit pemulihan populasi paus biru yang terancam punah.

Paus Biru Terancam Punah, Rahasia Perkawinan dengan Paus Sirip Terungkap!

Penelitian tentang DNA paus biru di Atlantik telah mengungkapkan bahwa spesies ini pernah melakukan perkawinan dengan paus sirip, menunjukkan adanya kawin silang antara kedua spesies tersebut yang terjadi lebih lama dari perkiraan sebelumnya.

Penelitian ini dilakukan untuk lebih memahami paus biru yang jumlahnya telah menurun drastis pada awal abad ke-20 akibat perburuan yang intensif. Akibatnya, paus biru termasuk dalam daftar spesies terancam punah oleh IUCN.

Para peneliti melakukan analisis genom Balaenoptera Musculus Musculus, subspesies paus biru yang banyak ditemukan di Atlantik Utara dan Pasifik Utara, untuk mencari tanda-tanda perkawinan sedarah yang dapat menghambat pemulihan populasi ini.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap sampel paus biru memiliki DNA paus sirip, dengan rata-rata 3,5 persen dari DNA paus biru berasal dari paus sirip. Untuk mendukung penelitian, para peneliti menciptakan genom ‘de novo’ pertama untuk mempelajari populasi ini, sebuah genom baru yang belum memiliki referensi sebelumnya.

Mereka menggunakan cetak biru untuk menyatukan potongan-potongan DNA individu yang berbeda pada populasi paus biru.

Menghadapi Tantangan Hibridisasi untuk Kelangsungan Hidup

Menurut Mark Engstrom, seorang ahli genetika ekologi di University of Toronto yang merupakan salah satu penulis studi tersebut, proses ini mirip dengan menyusun puzzle besar tanpa gambar panduan di kotaknya.

Hibrida dari paus biru dan paus sirip kadang-kadang disebut sebagai ‘flue whale’, yang memiliki ciri fisik seperti paus sirip namun dengan warna dan struktur rahang yang mirip paus biru.

Persilangan antar spesies biasanya bertujuan untuk menghasilkan keturunan dengan sifat atau gen yang dikombinasikan dari kedua spesies. Namun, hewan hasil hibridisasi cenderung tidak subur, meskipun beberapa dari flue whale ini ternyata berhasil bereproduksi kembali dengan paus biru.

Meskipun demikian, terdapat kekhawatiran bahwa hibridisasi ini dapat mengurangi keanekaragaman genetik paus biru dan membuatnya kurang adaptif terhadap perubahan iklim dan tekanan lingkungan lainnya, yang pada akhirnya dapat mengancam kelangsungan hidup mereka.

Meskipun populasi paus biru telah menunjukkan peningkatan, upaya konservasi yang berkelanjutan masih diperlukan untuk memastikan pemulihan mereka. Temuan tentang hubungan genetik antar populasi paus biru di Atlantik juga memberikan harapan bahwa upaya konservasi yang tepat dapat membantu memulihkan populasi tersebut.

Upaya Konservasi Paus Biru: Menyelamatkan Keanekaragaman Genetik dan Menghadapi Tantangan Hibridisasi

Dalam penelitian yang mendalam tentang paus biru di Atlantik, ditemukan bahwa spesies ini telah melakukan perkawinan dengan paus sirip, menghasilkan hibrida yang disebut ‘flue whale’. Meskipun sebagian besar hewan hasil hibridisasi cenderung tidak subur, beberapa flue whale berhasil bereproduksi dengan paus biru.

Namun, ada kekhawatiran bahwa hibridisasi ini dapat mengurangi keanekaragaman genetik paus biru dan membuatnya kurang adaptif terhadap perubahan lingkungan. Meskipun demikian, temuan tentang aliran gen antar populasi paus biru di Atlantik memberikan harapan bahwa dengan upaya konservasi yang tepat, populasi ini dapat pulih dari ancaman kepunahan.

 

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.