Marsma Firman Dwi Cahyono juga ditunjuk sebagai Danlanud Iswahyudi, menggantikan Marsma Wastum. Selain itu, Marsma Indan Gilang Buldansyah ditunjuk sebagai Danlanud Silas Papare.
Tidak hanya itu, ada juga mutasi lainnya, di antaranya adalah perpindahan Brigjen Hamim Tohari dari jabatan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) menjadi Pa Sahli Tk.II KSAD Bid.LH. Posisinya digantikan oleh Kolonel Kristomei Sianturi, yang sebelumnya menjabat sebagai Paban IV/Opsdagri Sops TNI.
Selanjutnya, Brigjen Yusman Madayun ditunjuk sebagai Danrem 084/BJ, Kolonel Inf Adek Chandra ditunjuk sebagai Danrem 092/Mrl, Kolonel Inf Totok Sutriono ditunjuk sebagai Danrem 181/PVT, dan Brigjen Sugeng Hartono ditunjuk sebagai Danrem 141/Tp.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono Tunjuk Mayjen (Mar) Endi Supandi sebagai Dankormar
Dalam kesimpulan, penunjukan Mayjen (Mar) Endi Supandi sebagai Dankormar menandai langkah penting dalam hierarki militer Indonesia. Endi yang sebelumnya menjabat sebagai Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL) akan membawa pengalaman dan kepemimpinan yang kuat ke dalam peran barunya.
Posisi yang ditinggalkannya di AAL akan diisi oleh Laksda Supardi, yang sebelumnya menjabat sebagai Wadan Kodiklatal. Selain itu, mutasi penting lainnya termasuk promosi Mayjen (Mar) Nur Alamsyah sebagai Dankodiklatal dan penunjukan Kolonel (Mar) Joni Sulistiawan sebagai Danlantamal V Surabaya Koarmada II.
Semua perubahan ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat dan mengoptimalkan struktur kepemimpinan militer Indonesia, menghadapi tantangan-tantangan masa depan yang kompleks dan beragam. Dengan demikian, Panglima TNI Yudo Margono telah mengambil langkah-langkah penting untuk memastikan kesiapan dan keberlanjutan kekuatan militer negara ini.