Selama Januari – Juli 2021, komoditas ekspor terbesar adalah minyak petroleum mentah yaitu dengan nilai peranan sebesar 8,21 persen atau sebesar USD1,04 miliar. Disusul tembaga dimurnikan berupa katoda dan bagian dari katoda dengan peranan sebesar 7,27 persen atau sebesar USD 916,20 juta. Peringkat ketiga adalah komoditas sisa dan skrap dari logam mulia lainnya dengan peranan sebesar 4,65 persen atau dengan nilai ekspor sebesar USD 586,89 juta.
Sementara untuk komoditas impor, selama Januari – Juli 2021, yang dominan adalah bahan bakar motor, tanpa timbal dari RON lainnya tidak dicampur yang mencapai USD 973,55 juta. Disusul komoditas bahan bakar motor, tanpa timbal dari RON 90 dan lebih tetapi di bawah RON 97 tidak dicampur dengan nilai sebesar USD698,98 juta.
“Berikutnya, bahan bakar motor, tanpa timbal dari RON 90 dan lebih tetapi dibawah RON 97 tidak dicampur dengan nilai USD690,52 juta,” imbuh Umar.