Pada Selasa, 30 Juli, Microsoft mengalami gangguan global signifikan yang memengaruhi layanan utama seperti Microsoft 365 dan Azure selama sembilan jam. Gangguan ini disebabkan oleh serangan siber Distributed Denial-of-Service (DDoS), yang memperburuk situasi meskipun perusahaan telah menerapkan mekanisme pertahanan. Microsoft mengungkapkan bahwa kesalahan dalam penerapan sistem perlindungan malah memperparah dampak dari serangan tersebut. Kini, perusahaan tengah bekerja untuk memperbaiki dan mengoptimalkan sistem mereka agar lebih tangguh terhadap serangan di masa depan.
Serangan DDoS Besar-Besaran Menghantam Layanan Utama Microsoft
Perusahaan teknologi raksasa, Microsoft, baru-baru ini mengungkapkan bahwa layanan mereka, termasuk Microsoft 365 dan Azure, mengalami gangguan global yang berlangsung selama sembilan jam pada hari Selasa, 30 Juli. Gangguan ini ternyata disebabkan oleh serangan siber berupa lalu lintas palsu atau Distributed Denial-of-Service (DDoS).
Kantor pusat Microsoft yang terletak di Redmond, Washington, Amerika Serikat, menjelaskan bahwa mereka telah menyiapkan mekanisme pertahanan untuk menghadapi serangan DDoS. Namun, dalam insiden kali ini, mekanisme tersebut justru memperburuk dampak serangan daripada menguranginya.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis oleh Microsoft dan dikutip dari Bleeping Computer pada 2 Agustus, mereka mengungkapkan, “Walaupun serangan Distributed Denial-of-Service (DDoS) adalah pemicu awal dari masalah ini dan telah mengaktifkan sistem perlindungan DDoS kami, penyelidikan awal menunjukkan bahwa kesalahan dalam penerapan pertahanan kami malah memperparah dampak serangan tersebut.”
Tim keamanan Microsoft kini sedang berupaya untuk memahami dan memperbaiki masalah terkait DDoS dan perlindungan mereka. “Setelah kami memahami sifat lonjakan penggunaan yang terjadi, kami melakukan perubahan konfigurasi jaringan untuk mendukung upaya perlindungan DDoS kami dan melakukan failover pada jalur jaringan alternatif untuk memberikan bantuan tambahan,” lanjut pernyataan tersebut.