Gangguan BSOD juga memengaruhi sektor transportasi di Indonesia. Operasional penerbangan dan kereta api di beberapa bandara dan stasiun mengalami gangguan serius. Bandara Soekarno-Hatta, Bandara I Gusti Ngurah Rai, dan beberapa bandara lainnya terkena dampak parah, sehingga banyak penumpang yang harus terjebak di bandara. Proses check-in yang biasanya bisa dilakukan secara online harus dilakukan secara manual karena sistem yang terputus.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyarankan agar semua maskapai penerbangan memiliki sistem cadangan dan menilai perlunya promosi sistem lokal untuk mencegah terulangnya masalah serupa di masa depan.
Insiden ini memberikan peringatan kepada pemerintah Indonesia mengenai pentingnya pengembangan dan penerapan teknologi lokal. Untuk mengurangi risiko gangguan siber dan ketergantungan pada teknologi asing, pemerintah harus mendukung inisiatif pengembangan produk keamanan siber yang mandiri dan memenuhi standar nasional.
Wakil Ketua MPR, Fadel Muhammad, menyatakan pada 16 Agustus 2024 bahwa kedaulatan digital Indonesia sangat penting. Oleh karena itu, pengembangan teknologi keamanan siber yang independen dan sesuai dengan standar nasional harus menjadi prioritas utama. Selain itu, sebagai negara besar di ASEAN, Indonesia perlu mendorong kerja sama multilateral dalam bidang keamanan siber untuk menghadapi tantangan keamanan siber yang semakin kompleks.
Microsoft Alami Gangguan Global: Dampak Blue Screen of Death (BSOD) Terasa Hingga Indonesia
Insiden Blue Screen of Death yang melanda Microsoft pada Juli 2024 menunjukkan dampak besar terhadap berbagai sektor di Indonesia. Gangguan ini tidak hanya melumpuhkan layanan publik dan komunikasi internal pemerintah, tetapi juga mengganggu sektor transportasi, seperti penerbangan dan kereta api. Hal ini menggarisbawahi ketergantungan Indonesia pada teknologi asing dan kebutuhan mendesak untuk mengembangkan sistem teknologi lokal yang dapat mengurangi dampak serupa di masa depan.