Rizki menegaskan bahwa pandangan terhadap gagasan ini seharusnya tidak hanya berdasarkan pertimbangan keuntungan atau kerugian semata. Lebih pentingnya, adalah sejauh mana hal ini diperlukan oleh masyarakat Indonesia.
Dia juga berharap agar usulan ini tidak berhenti hanya sebagai wacana belaka. Pasalnya, dampak buruk akan dirasakan oleh masyarakat yang berharap akan adanya perlindungan dalam dunia siber.
“Semoga gagasan seperti ini tidak hanya berhenti sebagai wacana belaka, karena yang paling merugikan adalah masyarakat yang mengharapkan kejelasan dalam penggunaan perangkat teknologi mereka,” pungkas Rizki.
Tantangan Keamanan Siber di Indonesia: Antara Penanganan dan Harapan Masyarakat
Secara keseluruhan, keberadaan insiden keamanan siber yang kerap terjadi di Indonesia mengindikasikan bahwa penanganan masalah ini masih menghadapi tantangan serius. Kekhawatiran akan kurangnya kesepakatan dan tumpang tindih tanggung jawab antara BSSN dan Kominfo mencerminkan perlunya koordinasi yang lebih baik dalam menjaga keamanan siber.
Rizki Natakusumah menekankan bahwa rencana pembentukan angkatan siber perlu diimplementasikan dengan matang dan tidak hanya berhenti pada tahap wacana. Dalam menghadapi era teknologi yang semakin kompleks, masyarakat Indonesia berharap agar pemerintah dapat memberikan kejelasan dan perlindungan yang lebih baik terhadap keamanan dunia siber.