Namun yang menjadi masalah adalah para pedagang tidak menjual sesuai dengan harga eceran tertinggi. Hal ini ia sesalkan, padahal harga yang ditawarkan supplier itu berada di angka Rp 10.500 per liter.
“Yang jadi masalah itu tidak ada satupun kios yang kami datangi itu menjual di HET (harga eceran tertinggi) yang ditentukan pemerintah,” kata dia.
“Barang yang mustinya dijual ini supplier dijual dengan harga Rp 10.500, seharusnya di sini dijual tidak boleh lebih dari Rp 11.500 curah, marginnya sudah cukup,” tutur dia.