Example floating
Example floating
EKONOMI

Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Ancaman Ekonomi dan Respon Dua Negara!

×

Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Ancaman Ekonomi dan Respon Dua Negara!

Sebarkan artikel ini
Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Ancaman Ekonomi dan Respon Dua Negara!
Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Ancaman Ekonomi dan Respon Dua Negara!
Example 468x60

Program bantuan tunai tersebut bertujuan untuk meningkatkan belanja konsumen dan menggerakkan ekonomi yang saat ini tumbuh di bawah 2 persen. Program ini dianggap lebih mengkhawatirkan oleh para ekonom karena seluruh dana bantuan berasal dari utang dan diperkirakan tidak akan memberikan hasil yang signifikan.

“Bantuan dompet digital di Thailand adalah yang paling mengkhawatirkan, karena pemerintah telah menyatakan bahwa ini akan sepenuhnya didanai oleh utang,” kata seorang Ekonom dari Bloomberg Economics bernama Tamara Mast Henderson. “Ini hanya akan memberikan dorongan sementara untuk pertumbuhan. Tidak ada manfaat jangka panjang yang produktif atau struktural bagi ekonomi,” tambahnya.

Example 300x600

Investor dan lembaga pemeringkat kredit khawatir bahwa program ini dapat memicu inflasi dan membalikkan kemajuan fiskal yang telah dicapai sejak pandemi. Partai oposisi, para ekonom, dan bank sentral Thailand menentang program tersebut, dengan menyatakan bahwa bantuan yang ditargetkan kepada yang paling membutuhkan akan lebih murah dan lebih efektif.

Menurut Moody’s Investors Service dan S&P Global Ratings, program ini akan menyebabkan peningkatan utang yang berkelanjutan dan perlambatan pertumbuhan ekonomi Thailand. Pelemahan sebesar 6 persen dalam nilai tukar Baht terhadap dolar sejak pemilihan Mei tahun lalu juga memperparah situasi.

Investor tetap memperhatikan perkembangan rencana program makan siang gratis di Indonesia dan bantuan tunai di Thailand, dengan pasar keuangan global mengalami net sell sebesar US$928 juta atau sekitar Rp14,5 triliun (dengan asumsi kurs Rp15.700 per dolar AS) atas obligasi pemerintah kedua negara ini tahun ini.

Kritik dan Keberatan: Dampak Negatif Program Populis Prabowo-Gibran bagi Ekonomi Indonesia dan Thailand

Program makan siang gratis yang diusulkan oleh pasangan calon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming menuai kritik tajam dari ekonom asing, yang menyoroti potensi risiko fiskal dan ketidakpastian yang mungkin terjadi di Indonesia.

Meskipun pemerintah memperkirakan bahwa program ini akan menghabiskan anggaran hingga Rp450 triliun per tahun pada tahun 2029, banyak pihak menilai bahwa langkah ini dapat memperbesar defisit anggaran dan merosotnya nilai tukar rupiah.

Di sisi lain, di Thailand, rencana bantuan tunai yang diusulkan oleh Perdana Menteri Srettha Thavisin juga mendapat keberatan serupa dari para ekonom, yang menyatakan kekhawatiran akan dampak negatifnya terhadap pertumbuhan ekonomi dan utang negara.

Meskipun demikian, investor dan lembaga pemeringkat kredit tetap waspada terhadap perkembangan kedua program ini, dengan pasar keuangan global mencermati potensi dampaknya terhadap keseimbangan fiskal dan pertumbuhan ekonomi di kedua negara tersebut.

 

 

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Harga CPO Meroket! Mengapa Harga Minyak Sawit Mentah Terus Meningkat
Bisnis

Ketika harga minyak nabati lainnya semakin mahal, insentif…

Pedagang Ritel Marah! Kebijakan Rokok Polos Dinilai Merugikan
Bisnis

Dia juga mengungkapkan kekhawatirannya mengenai penurunan omzet bagi…

Kenaikan Harga Minyak Goreng, Bawang, dan Cabai: Apa Penyebabnya?
Bisnis

Harga beras pun menunjukkan variasi, dengan beras premium…

Komitmen Bluebird dalam Mengembalikan Barang Tertinggal dan Pelayanan Prima
Bisnis

Dengan menggunakan aplikasi MyBluebird, pelanggan dapat dengan mudah…

Dradjad Wibowo: Pencapaian 5,7% Penting untuk Target Ekonomi 2025
Bisnis

Dradjad menekankan bahwa jika pertumbuhan ekonomi pada tahun…

Inisiatif Bersih-Bersih Surakarta: 500 Relawan Bersihkan Kampung Batik Laweyan!
EKONOMI

Setiawan Muhammad, Ketua Harian Forum Pengembangan Kampung Batik…